BNI: Rupiah terdongkrak kenaikan suku bunga Korea



JAKARTA. Hari ini, rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi hingga menguat di rentang support Rp 8.495 - Rp 8.500, dan resistance Rp 8.545 - Rp 8.550.

Optimisme investor berpeluang mewarnai pasar dan memicu apresiasi rupiah, di tengah pernyataan Bank Indonesia bahwa penguatan rupiah masih bisa ditoleransi guna menangkal ancaman inflasi barang impor.Head of Research Treasury Divison PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Nurul Eti Nurbaeti berujar, penguatan mata uang Garuda juga didukung imbas kenaikan suku bunga Bank of Korea (BoK), pagi ini.

BoK kembali menaikkan suku bunganya 25 basis poin menjadi 3.25% untuk mengimbangi inflasi Negeri Ginseng yang naik ke level 4.1% (YoY), akibat kenaikan harga minyak. "Tapi, rapuhnya appetite pelaku pasar di tengah kewaspadaan kondisi ekonomi global membuat pergerakan rupiah jadi terbatas," ujarnya.Rupiah kemarin ditutup melemah tipis di level Rp 8.521 per dollar AS. Keputusan BI mempertahankan suku bunga di level 6,75% tidak terlalu berdampak pada pergerakan rupiah, karena sudah diantisipasi pasar.


Adapun, hingga perdagangan pukul 10.24 di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat tipis ke posisi Rp 8.518 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini