KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform online trading PT BNI Sekuritas (BNIS) hadir kembali sebagai New BIONS dengan inovasi user experience (UX) yang menyajikan desain user interface (UI) baru. Kehadiran New BIONS akan memudahkan dan meningkatkan kenyamanan nasabah BNIS dalam berinvestasi di pasar modal. UX/UI pada New BIONS dirancang lebih mudah dan sistematis, disusun berdasarkan kategori produk investasi, serta memiliki penampilan yang identik untuk berbagai device baik dalam versi mobile maupun versi Web. Hal ini akan memudahkan nasabah dalam menggunakan New BIONS di kedua platform tersebut. Adapun New BIONS menawarkan varian investasi produk pasar modal yang beragam dan lengkap dalam satu platform online trading. Layanan transaksi saham dilengkapi dengan fitur chart pergerakan harga saham yang lebih komprehensif dan fitur IPO saham yang juga telah terhubung dengan sistem e-IPO Bursa Efek Indonesia (BEI), serta layanan pemesanan berbagai produk reksadana.
Bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), New BIONS merupakan satu-satunya platform online trading di Indonesia yang menyediakan layanan transaksi Efek Beragunan Asset (EBA) Ritel. Sebagai pelengkap untuk transaksi saham bagi nasabahnya, New BIONS menyediakan layanan produk Gadai Saham, bekerjasama dengan PT Pegadaian.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BBNI yang Punya Kinerja Moncer di Tahun 2021 Bersamaan dengan kehadiran New BIONS, BNIS juga meluncurkan sistem registrasi pembukaan rekening efek secara digital dengan implementasi sistem e-KYC melalui biometric. Melalui registrasi pembukaan rekening secara digital dengan sistem e-KYC yang lebih komprehensif, proses onboarding di BNIS menjadi lebih cepat dan mudah. Disamping menerapkan sistem e-KYC melalui biometric, sistem registrasi pembukaan rekening digital BNIS juga dilengkapi dengan fasilitas teknologi OCR (Optical Character Recognition), dimana data calon nasabah akan terisi secara otomatis, sesuai dengan yang tercantum dalam kartu identitas diri calon nasabah. Untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pengalaman investor dalam berinvestasi, BNIS telah mempersiapkan panduan penggunaan New BIONS yang dapat diakses melalui help.bions.id maupun melalui video tutorial. "Peluncuran New BIONS dan pembukaan rekening digital dengan implementasi e-KYC melalui biometric merupakan bukti bahwa BNI Sekuritas terus melakukan inovasi baru secara berkelanjutan," jelas Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (17/2). Sekadar infromasi, BNIS merupakan persahaan yang berkomitmen dan fokus pada bisnis penjamin emisi efek, bisnis perantara pedagang efek baik saham maupun obligasi, bisnis penjualan produk reksa dana serta produk pasar modal lainnya. Bisnis manajemen investasi dilakukan melalui anak usaha BNIS yaitu BNI Aset Manajemen, yang memiliki asset under management sebesar Rp 28,8 triliun. Untuk mendukung BNIS dalam memasarkan dan membantu emiten menerbitkan global bond, BNIS didukung oleh BNI Securities Pte. Ltd. (Singapore) (BSPL). Asal tahu saja, pada tahun 2021 BSPL turut membantu Bank BNI dalam menerbitkan obligasi global Additional Tier-1 Capital (AT1 Global Bond) dengan hasil perolehan modal hingga US$ 600 juta. Penerbitan AT1 Global Bond BNI merupakan transaksi AT1 Global Bond pertama dari Indonesia dan berhasil menggalang permintaan mendekati US$ 3 miliar dari investor global. BSPL juga membantu Indofood Consumer Brand Product (ICBP) dalam menerbitkan global bond dengan total nilai sebesar US$ 1 miliar dengan permintaan dari investor global mendekati US$ 3,5 miliar. Ini menjadi penanda sinergi diantara Grup BNI yang akan terus dilakukan untuk saling mendukung kinerja masing-masing dan di antara anak perusahaan dalam Grup BNI. Adapun divisi Investment Banking BNIS merupakan salah satu yang teraktif di industri pasar modal di Indonesia. Di tahun 2021, BNIS salah satu advisor M&A terdepan di Indonesia untuk sektor konstruksi dan infrastruktur.
BNIS menyelesaikan divestasi 4 aset jalan tol kepada investor/operator jalan tol domestik maupun internasional, kemudian akuisisi saham minoritas di Semen Holchim (SMCB) oleh Taiheiyo Cement Jepang melalui skema rights issue (cross border M&A), dan restrukturisasi keuangan grup Waskita termasuk transaksi rights issue sehubungan dengan penambahan penyertaan modal oleh Pemerintah Indonesia ke Waskita. Di sektor pertambangan, BNIS telah merampungkan penawaran umum saham PT Archi Indonesia Tbkdan divestasi saham treasury PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
Baca Juga: Dividen dari Bank BUMN Diramal Makin Gemuk, Begini Rekomendasi Saham dari Analis Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat