BNI siapkan Rp 2,5 triliun untuk anak usaha



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menganggarkan setidaknya Rp 2,5 triliun untuk rencana penambahan modal serta akuisisi beberapa perusahaan.

Direktur Keuangan BNI, Rico Rizal Budidarmo menyebut, sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun dana tersebut akan digunakan untuk menyuntik modal ke anak usaha syariah perseroan, BNI Syariah pada kuartal II 2017.

"Pertama tambahan (BNI Syariah) Rp 400 miliar sampai Rp 500 miliar dulu, karena kalau ditambah Rp 500 miliar, modal BNI Syariah sudah naik 20% sampai 30%," katanya, Rabu (12/4).


Menurut Rico, jumlah tersebut dinilai sudah cukup untuk memenuhi rencana BNI Syariah ekspansi kredit ke sektor konsumer, khususnya pembiayaan perumahan yang saat ini tengah menjadi fokus BNI Syariah.

Lanjut Rico, jika return on equity (ROE) kecil, ekspansi perseroan tidak akan efektif apabila penambahan modal terlalu besar. "Karena saingan dengan bank syariah lain. Lebih baik Rp 500 miliar dulu. Nanti tiba-tiba ROE anjlok karena modal terlalu besar," jelasnya.

Namun, tidak menutup kemungkinan bank berlogo 46 ini akan menyuntikan modal lebih dari Rp 500 miliar jika BNI syariah dinilai membutuhkan. "Kami masih menunggu, sampai saat ini kami belum mendapatkan hasil dan presentasi kelayakannya," tambahnya.

Selain rencana menyuntik modal anak usahanya, BNI juga berencana mengakuisisi perusahaan asuransi dan asset management. Nantinya, khusus untuk anak perusahaan asset management akan difokuskan untuk menangani debitur yang mengalami masalah, namun masih memiliki potensi untuk dikembangkan.

"Masih kami kaji. Dugaan kami dari dana Rp 2,5 triliun yang kita siapkan akan tereksekusi Rp 1,5 triliun di triwulan II," imbuh Rico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini