JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kantor cabang Singapura akan menjadi Trustee and Paying Agent (TPAA) untuk kontrak penjualan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) dan elpiji (Liquefied Petroleum Gas/LPG) di blok Mahakam, Kalimantan Timur.

Ini akan menjadi TPAA pertama yang melibatkan bank nasional. Sebelumnya, seluruh transaksi khususnya LNG selalu menggunakan bank asing.

"Kami memindahkan pembayaran trustee ke bank nasional," ucap Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas Ahmad Syakhroza, di Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Senin, (25/2).

TPAA ini ditandatangani oleh Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo, Direktur Keuangan Pertamina Andri T. Hidayat, Presiden Direktur Total E&P Indonesia Elisabeth Proust, dan Senior Manager Marketing Gas dan Minyak Bumi Inpex Corporation Hiroshi Kato. Perjanjian ini disaksikan oleh SKK Migas Rudi Rubiandini.

Ahmad mengaku, pihaknya mengikuti Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/17/PBI/2012 tanggal 23 November 2012 tentang Kegiatan Usaha Bank Berupa Penitipan dan Pengelolaan (trust).

Kemudian, dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/25/PBI/2012 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri yang berlaku sejak 1 Januari 2013, juga diatur bahwa kewajiban penerimaan Devisa Hasil Ekspor (DHE) melalui bank devisa dalam negeri.

Pembayaran dan penjualan kontrak-kontrak gas di blok Mahakam yang akan dibayarkan ke rekening penjual di BNI ini, diestimasi dapat mencapai sekitar US$ 18 miliar untuk masa 10 tahun.

Gatot mengatakan, beralihnya pelayanan trustee ke perbankan nasional membuat target penggunaan local content dalam industri minyak dan gas semakin nyata terwujud. Di sini, BNI cabang Singapura akan menjalankan fungsinya sebagai agen pembayar. "Yaitu menerima hasil penjualan gas dari blok Mahakam dan menyalurkan pembayaran ke pihak beneficiary yang disepakati dalam perjanjian," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: