KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah memangkas suku bunga kredit korporasi mereka sepanjang tahun 2017. Adapun penurunan ini menyesuaikan dengan tren penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI). Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, suku bunga kredit korporasi BNI mengalami penurunan pada kisaran 40 basis poin (bps) hingga 50 bps selama tahun 2017. Menurutnya, penurunan ini sejalan dengan tren suku bunga BI dan tingkat persaingan sesama bank. “Selain itu, terdapat juga tantangan pada segmen korporasi di mana pembiayaan tidak hanya dapat diperoleh melalui perbankan namun juga berasal dari pasar modal yang terlihat dengan semakin meningkatnya penerbitan obligasi korporasi,” jelas Herry kepada Kontan.co.id, Senin (29/1). Herry menjelaskan, untuk tahun 2018 ini, diperkirakan masih akan terjadi tren penurunan suku bunga korporasi, namun sudah tidak terlalu tajam. Untuk mengantisipasi hal tersebut BNI telah menyiapkan beberapa strategi seperti strategi pendanaan yang berasal dari dana murah (CASA) sehingga cost of fund dapat ditekan. Dari sisi profitabilitas, untuk mengkompensasi penurunan bunga, BNI akan menggenjot fee based income, efisiensi, serta efektivitas biaya operasional dan juga menjaga kualitas aset untuk menekan biaya provisi. “Kalau dihitung berdasarkan Net Interest Margin (NIM) dibanding 2016, NIM BNI sudah turun 0,70% menjadi 5,50%. Dan, komposisi kredit korporasi sebesar 52% dari total kredit,” tutup Herry. Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan bank, suku bunga dasar kredit korporasi BNI per 31 Desember 2017 sebesar 9,95%.
BNI: Suku bunga korporasi sudah turun 40-50 basis poin di tahun 2017
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah memangkas suku bunga kredit korporasi mereka sepanjang tahun 2017. Adapun penurunan ini menyesuaikan dengan tren penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI). Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, suku bunga kredit korporasi BNI mengalami penurunan pada kisaran 40 basis poin (bps) hingga 50 bps selama tahun 2017. Menurutnya, penurunan ini sejalan dengan tren suku bunga BI dan tingkat persaingan sesama bank. “Selain itu, terdapat juga tantangan pada segmen korporasi di mana pembiayaan tidak hanya dapat diperoleh melalui perbankan namun juga berasal dari pasar modal yang terlihat dengan semakin meningkatnya penerbitan obligasi korporasi,” jelas Herry kepada Kontan.co.id, Senin (29/1). Herry menjelaskan, untuk tahun 2018 ini, diperkirakan masih akan terjadi tren penurunan suku bunga korporasi, namun sudah tidak terlalu tajam. Untuk mengantisipasi hal tersebut BNI telah menyiapkan beberapa strategi seperti strategi pendanaan yang berasal dari dana murah (CASA) sehingga cost of fund dapat ditekan. Dari sisi profitabilitas, untuk mengkompensasi penurunan bunga, BNI akan menggenjot fee based income, efisiensi, serta efektivitas biaya operasional dan juga menjaga kualitas aset untuk menekan biaya provisi. “Kalau dihitung berdasarkan Net Interest Margin (NIM) dibanding 2016, NIM BNI sudah turun 0,70% menjadi 5,50%. Dan, komposisi kredit korporasi sebesar 52% dari total kredit,” tutup Herry. Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan bank, suku bunga dasar kredit korporasi BNI per 31 Desember 2017 sebesar 9,95%.