JAKARTA. PT Bank BNI Syariah mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross pada paruh pertama 2017 sebesar 3,38%. Rasio tersebut tercatat mengalami kenaikan dibanding pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar 2,80%. Sementara itu, NPF net juga mengalami kenaikan pada Juni 2017 menjadi 1,76% atau naik dibandingkan Juni 2016 sebesar 1,5%. Direktur Bisnis BNI Syariah, Dhias Widhiyati mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi kenaikan NPF. Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) ini mengatakan segmen terbesar penyumbang NPF antara lain berasal dari segmen komersial, terutama sektor pertambangan, minyak dan gas, hotel dan restoran.
BNI Syariah bentuk tim khusus pembiayaan macet
JAKARTA. PT Bank BNI Syariah mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross pada paruh pertama 2017 sebesar 3,38%. Rasio tersebut tercatat mengalami kenaikan dibanding pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar 2,80%. Sementara itu, NPF net juga mengalami kenaikan pada Juni 2017 menjadi 1,76% atau naik dibandingkan Juni 2016 sebesar 1,5%. Direktur Bisnis BNI Syariah, Dhias Widhiyati mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi kenaikan NPF. Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) ini mengatakan segmen terbesar penyumbang NPF antara lain berasal dari segmen komersial, terutama sektor pertambangan, minyak dan gas, hotel dan restoran.