JAKARTA. BNI Syariah memperkirakan adanya kebutuhan peningkatan modal pada 2017 mendatang. Di periode itu, modal yang dibutuhkan anak usaha Bank Negara Indonesia (BNI) berkisar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Direktur BNI Syariah Dinno Indiano menuturkan, rencana pemenuhan modal itu bisa saja dilakukan pada 2016 mendatang. "Karena kami targetkan pertumbuhan pembiayaan 20% mulai tahun depan," terang Dinno. Menurut Dinno, mengacu pada angka pertumbuhan pembiayaan itu, maka rasio kecukupan modal (CAR) BNI Syariah bakal tergerus 2%–3%. Dengan begitu, Dinno memperkirakan, rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) BNI Syariah bakal berkisar 14%–15% di tahun 2016.
BNI Syariah incar dana segar Rp 1 triliun
JAKARTA. BNI Syariah memperkirakan adanya kebutuhan peningkatan modal pada 2017 mendatang. Di periode itu, modal yang dibutuhkan anak usaha Bank Negara Indonesia (BNI) berkisar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Direktur BNI Syariah Dinno Indiano menuturkan, rencana pemenuhan modal itu bisa saja dilakukan pada 2016 mendatang. "Karena kami targetkan pertumbuhan pembiayaan 20% mulai tahun depan," terang Dinno. Menurut Dinno, mengacu pada angka pertumbuhan pembiayaan itu, maka rasio kecukupan modal (CAR) BNI Syariah bakal tergerus 2%–3%. Dengan begitu, Dinno memperkirakan, rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) BNI Syariah bakal berkisar 14%–15% di tahun 2016.