JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menargetkan volume pembiayaan mikro bisa mencapai Rp 1,2 triliun di akhir tahun ini. Target ini diyakini bisa tercapai mengingat potensi pembiayaan mikro di Indonesia masih sangat besar. Menurut Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, volume pembiayaan mikro sudah mencapai Rp 1 triliun sampai saat ini. “Jika target akhir tahun pembiayaan mikro kami tercapai, maka porsi pembiayaan mikro sekitar 8% dari total pembiayaan kita,” kata Dinno dalam wawancara khusus dengan KONTAN, Selasa (19/8). Pembiayaan mikro dikenal memiliki tingkat risiko tinggi. Oleh sebab itu, Dinno menekankan pentingnya memilih pasar yang tepat. “Selain itu debitur mikro harus ditangani dengan pendekatan panjang berkesinambungan. Tidak bisa seperti orang bayar bunga yang ditemui sebulan sekali. Seminggu sekali, karyawan BNI Syariah harus berkeliling menemui debitur mikro,” ujar Dinno.
BNI Syariah kejar target pembiayaan mikro
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menargetkan volume pembiayaan mikro bisa mencapai Rp 1,2 triliun di akhir tahun ini. Target ini diyakini bisa tercapai mengingat potensi pembiayaan mikro di Indonesia masih sangat besar. Menurut Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, volume pembiayaan mikro sudah mencapai Rp 1 triliun sampai saat ini. “Jika target akhir tahun pembiayaan mikro kami tercapai, maka porsi pembiayaan mikro sekitar 8% dari total pembiayaan kita,” kata Dinno dalam wawancara khusus dengan KONTAN, Selasa (19/8). Pembiayaan mikro dikenal memiliki tingkat risiko tinggi. Oleh sebab itu, Dinno menekankan pentingnya memilih pasar yang tepat. “Selain itu debitur mikro harus ditangani dengan pendekatan panjang berkesinambungan. Tidak bisa seperti orang bayar bunga yang ditemui sebulan sekali. Seminggu sekali, karyawan BNI Syariah harus berkeliling menemui debitur mikro,” ujar Dinno.