JAKARTA. BNI Syariah yakin pertumbuhan bisnisnya masih berada di atas rata-rata industri bank syariah nasional. Hingga akhir tahun ini, anak usaha Bank Negara Indonesia (BNI) mematok target bisnis 30%. Target tersebut tidak lepas dari pencapaian BNI Syariah dalam empat tahun menjalankan bisnisnya sebagai bank umum syariah (BUS). "Dalam periode itu, rata-rata pertumbuhan kami sebesar 50%. Jadi, tahun ini masih optimis bisa tumbuh di atas industri yang berkisar 16%-17%," kata Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, Kamis (19/6). Dinno juga mengatakan, harapan terhadap target itu pun tak lepas dari pencapaian bisnis hingga Mei lalu. Dinno bilang, secara year on year pertumbuhan aset sudah tumbuh 35% jadi Rp 16,86 triliun, pembiayaan naik 41,7% jadi Rp 12,9 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) naik 34,8%j adi Rp 14,66 triliun. Sementara, Imam T. Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah, merinci target aset akhir tahun bisa mencapai Rp 19 triliun, pembiayaan Rp 14,5 triliun, DPK Rp 16,8 triliun, dan laba Rp 130 miliar. Imam menambahkan, BNI Syariah tetap mengandalkan pendapatan terbanyak pembiayaan. "Terutama didorong KPR, ritel produktif, mikro, dan komersial," ucap Imam.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI Syariah optimis bisnisnya tumbuh 30%
JAKARTA. BNI Syariah yakin pertumbuhan bisnisnya masih berada di atas rata-rata industri bank syariah nasional. Hingga akhir tahun ini, anak usaha Bank Negara Indonesia (BNI) mematok target bisnis 30%. Target tersebut tidak lepas dari pencapaian BNI Syariah dalam empat tahun menjalankan bisnisnya sebagai bank umum syariah (BUS). "Dalam periode itu, rata-rata pertumbuhan kami sebesar 50%. Jadi, tahun ini masih optimis bisa tumbuh di atas industri yang berkisar 16%-17%," kata Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, Kamis (19/6). Dinno juga mengatakan, harapan terhadap target itu pun tak lepas dari pencapaian bisnis hingga Mei lalu. Dinno bilang, secara year on year pertumbuhan aset sudah tumbuh 35% jadi Rp 16,86 triliun, pembiayaan naik 41,7% jadi Rp 12,9 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) naik 34,8%j adi Rp 14,66 triliun. Sementara, Imam T. Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah, merinci target aset akhir tahun bisa mencapai Rp 19 triliun, pembiayaan Rp 14,5 triliun, DPK Rp 16,8 triliun, dan laba Rp 130 miliar. Imam menambahkan, BNI Syariah tetap mengandalkan pendapatan terbanyak pembiayaan. "Terutama didorong KPR, ritel produktif, mikro, dan komersial," ucap Imam.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News