BNI Syariah patok pertumbuhan aset 17% tahun ini



KONTAN.CO.ID - PT Bank BNI Syariah menargetkan pertumbuhan aset mencapai 17% hingga 20% pada akhir tahun 2017.

Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati menyebut, pihaknya optimistis target tersebut tercapai. Salah satunya didorong oleh peningkatan dana simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK).

"Semakin banyak masyarakat yang paham dan memilik perbankan syariah, sehingga hal tersebut meningkatan pertumbuhan aset BNI Syariah," ujarnya kepada KONTAN, Senin (14/8).


Asal tahu saja, sampai dengan akhir semester I-2017, aset BNI Syariah sebesar Rp 30,6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 19,7% secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding semester I-2016 yang di kisaran Rp 25,7 triliun.

Menurut Dhias, pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan dana masyarakat, khususnya tabungan yang tercatat tumbuh 25% menjadi Rp 10,32 triliun.

Asal tahu saja, dengan total aset tersebut, kontribusi aset BNI Syariah terhadap induk yakni PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk pun ikut mengalami peningkatan. Dari 2,83% pada awal tahun 2011 kala perseroan pertama kali spin off menjadi 4,87% pada akhir Juni lalu.

Sebagai langkah untuk menggenjot pertumbuhan aset, perseroan juga telah menyusun sederet strategi.

Antara lain melalui optimalisasi outlet Syariah Channeling Outlet (SCO) di bank induk sebanyak 1.490 unit dengan total nasabah 149.000. Selain itu, BNI Syariah juga membangun sinergi dengan beberapa institusi antara lain perguruan tinggi, Kementerian/Departemen, dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam rangka optimalisasi dana haji.

"Kami juga melakukan peningkatan layanan melalui digital banking untuk mempermudah transaksi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia