JAKARTA. Perbankan syariah menyambut baik adanya kebijakan relaksasi LTV (Loan to Value) untuk kredit properti dan FTV (Financing to Value) untuk pembiayaan properti yang baru saja dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Imam Teguh Saptono mengatakan, prospek KPR di semester II ini tidak terlalu signifikan jika dikaitkan dengan pertumbuhan pembiayaan tahun berjalan karena sudah memasuki triwulan III. “Kami tidak menargetkan pertumbuhan baru sebagai dampak aturan LTV ini,” katanya kepada KONTAN (5/9). Justru Imam melihat kondisi seperti ini risiko pembiayaan KPR otomatis akan ikut meningkat. Hal ini tercermin dari meningkatnya NPF (Non Performing Financing). “Khususnya pada segmen non fixed income, kenaikan LTV ini harus disikapi lebih hati-hati,” paparnya.
BNI Syariah: perbankan harus hati-hati sikapi LTV
JAKARTA. Perbankan syariah menyambut baik adanya kebijakan relaksasi LTV (Loan to Value) untuk kredit properti dan FTV (Financing to Value) untuk pembiayaan properti yang baru saja dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Imam Teguh Saptono mengatakan, prospek KPR di semester II ini tidak terlalu signifikan jika dikaitkan dengan pertumbuhan pembiayaan tahun berjalan karena sudah memasuki triwulan III. “Kami tidak menargetkan pertumbuhan baru sebagai dampak aturan LTV ini,” katanya kepada KONTAN (5/9). Justru Imam melihat kondisi seperti ini risiko pembiayaan KPR otomatis akan ikut meningkat. Hal ini tercermin dari meningkatnya NPF (Non Performing Financing). “Khususnya pada segmen non fixed income, kenaikan LTV ini harus disikapi lebih hati-hati,” paparnya.