JAKARTA. BNI Syariah merevisi target pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) dari 30% menjadi hanya 20% sampai akhir tahun ini. Aturan loan to value (LTV) masih menjadi salah satu faktor terkuat yang mendorong revisi target KPR BNI Syariah. "Hingga Mei, total outstanding KPR kami mencapai Rp 5,6 triliun. Sampai akhir tahun, mungkin akan mencapai Rp 5,9 triliun," tutur Imam T. Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah, belum lama ini. Pada akhir tahun lalu, BNI Syariah membukukan total KPR sebesar Rp 4,9 triliun. KPR BNI Syariah didominasi oleh landed house dengan rata-rata harga rumah Rp 300-400 juta. Imam bilang, dari rata-rata plafon KPR itu hanya tumbuh 12% hingga Mei lalu.
BNI Syariah revisi target pertumbuhan KPR
JAKARTA. BNI Syariah merevisi target pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) dari 30% menjadi hanya 20% sampai akhir tahun ini. Aturan loan to value (LTV) masih menjadi salah satu faktor terkuat yang mendorong revisi target KPR BNI Syariah. "Hingga Mei, total outstanding KPR kami mencapai Rp 5,6 triliun. Sampai akhir tahun, mungkin akan mencapai Rp 5,9 triliun," tutur Imam T. Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah, belum lama ini. Pada akhir tahun lalu, BNI Syariah membukukan total KPR sebesar Rp 4,9 triliun. KPR BNI Syariah didominasi oleh landed house dengan rata-rata harga rumah Rp 300-400 juta. Imam bilang, dari rata-rata plafon KPR itu hanya tumbuh 12% hingga Mei lalu.