JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 39,7% pada semester I-2014, menjadi Rp 13,36 triliun. Kontribusi terbesar pembiayaan per Juni 2014 bersumber dari segmen konsumer yang mencapai 52,8% dari total portofolio pembiayaan.Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano menuturkan, pembiayaan konsumer didominasi oleh pembiayaan Griya iB Hasanah. Disusul oleh pembiayaan ritel produktif cabang sebesar 22,1%, pembiayaan komersial sebesar 14,6%, mikro 7,3% dan kartu pembiayaan Hasanah Card sebesar 3,2%."Kontribusi segmen produktif baik komersial maupun ritel, serta mikro terus meningkat. Hal ini sejalan dengan arah pengembangan menjadi bank komersial sesuai dengan ketentuan BUKU oleh Bank Indonesia," jelas Dinno di Jakarta, Jumat (18/7).Dinno merinci, pembiayaan segmen produktif ritel BNI Syariah, secara tahunan atau year on year (yoy) tumbuh sebesar 51,6% dari Rp 1,94 triliun pada Juni 2013 menjadi Rp 2,95 triliun per Juni 2014. Sementara itu, pembiayaan mikro tumbuh sebesar 84,4% secara yoy dari Rp 532,5 miliar pada enam bulan pertama 2013 menjadi Rp 982 miliar pada Juni 2014.Angka-angka rasio keuangan pun menunjukkan kinerja yang terus membaik. Rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) pada Juni 2014 sebesar 1,99%. Angka ini lebih rendah dibandingkan NPF tahun sebelumnya sebesar 2,11%."Perlu dicatat bahwa penurunan dimaksud lebih disebabkan perbaikan kualitas dalam proses pemberian pembiayaan maupun monitoring serta pemilihan target segmen yang tepat," kata Dinno.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI Syariah salurkan pembiayaan Rp 13,36 triliun
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 39,7% pada semester I-2014, menjadi Rp 13,36 triliun. Kontribusi terbesar pembiayaan per Juni 2014 bersumber dari segmen konsumer yang mencapai 52,8% dari total portofolio pembiayaan.Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano menuturkan, pembiayaan konsumer didominasi oleh pembiayaan Griya iB Hasanah. Disusul oleh pembiayaan ritel produktif cabang sebesar 22,1%, pembiayaan komersial sebesar 14,6%, mikro 7,3% dan kartu pembiayaan Hasanah Card sebesar 3,2%."Kontribusi segmen produktif baik komersial maupun ritel, serta mikro terus meningkat. Hal ini sejalan dengan arah pengembangan menjadi bank komersial sesuai dengan ketentuan BUKU oleh Bank Indonesia," jelas Dinno di Jakarta, Jumat (18/7).Dinno merinci, pembiayaan segmen produktif ritel BNI Syariah, secara tahunan atau year on year (yoy) tumbuh sebesar 51,6% dari Rp 1,94 triliun pada Juni 2013 menjadi Rp 2,95 triliun per Juni 2014. Sementara itu, pembiayaan mikro tumbuh sebesar 84,4% secara yoy dari Rp 532,5 miliar pada enam bulan pertama 2013 menjadi Rp 982 miliar pada Juni 2014.Angka-angka rasio keuangan pun menunjukkan kinerja yang terus membaik. Rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) pada Juni 2014 sebesar 1,99%. Angka ini lebih rendah dibandingkan NPF tahun sebelumnya sebesar 2,11%."Perlu dicatat bahwa penurunan dimaksud lebih disebabkan perbaikan kualitas dalam proses pemberian pembiayaan maupun monitoring serta pemilihan target segmen yang tepat," kata Dinno.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News