JAKARTA. Perbankan syariah menargetkan bisa menekan BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) pada tahun ini dengan meningkatkan efisiensi. Hal ini dilakukan karena berdasarkan data BOPO Bank Syariah 2015, nilainya masih di kisaran 89% - 96%. PT BNI Syariah salah satu yang berusaha menekan BOPO. Direktur Bisnis BNI Syariah Kukuh Raharjo mengatakan, pada akhir tahun ini, perusahaan menargetkan bisa mencapai rasio BOPO di bawah 88%. Sampai Maret 2016, rasio BOPO BNI Syariah tercatat sebesar 85% - 86%. Menurut Kukuh, empat faktor utama yang mempengaruhi BOPO yaitu biaya pengumpulan DPK, biaya pencadangan pembiayaan bermasalah, biaya sumber daya manusia (SDM) dan terakhir adalah biaya operasional. “Yang terbesar adalah dari biaya pengumpulan DPK,” katanya, Selasa, (5/4).
BNI Syariah targetkan BOPO di bawah 88%
JAKARTA. Perbankan syariah menargetkan bisa menekan BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) pada tahun ini dengan meningkatkan efisiensi. Hal ini dilakukan karena berdasarkan data BOPO Bank Syariah 2015, nilainya masih di kisaran 89% - 96%. PT BNI Syariah salah satu yang berusaha menekan BOPO. Direktur Bisnis BNI Syariah Kukuh Raharjo mengatakan, pada akhir tahun ini, perusahaan menargetkan bisa mencapai rasio BOPO di bawah 88%. Sampai Maret 2016, rasio BOPO BNI Syariah tercatat sebesar 85% - 86%. Menurut Kukuh, empat faktor utama yang mempengaruhi BOPO yaitu biaya pengumpulan DPK, biaya pencadangan pembiayaan bermasalah, biaya sumber daya manusia (SDM) dan terakhir adalah biaya operasional. “Yang terbesar adalah dari biaya pengumpulan DPK,” katanya, Selasa, (5/4).