BNI tampik anggapan eskportir sulit meminta kredit ke perbankan lokal



JAKARTA. PT Bank BNI Tbk (BBNI) menampik anggapan selama ini eksportir dalam negeri sulit meminta kredit ke perbankan lokal sehingga lebih memilih bank-bank di luar negeri.

"Tidak seperti itu. Coba kita lihat pertumbuhan kredit perbankan nasional yang mencapai 20%. Artinya kan tidak sulit," klaim Direktur Business Banking BNI Krishna R Suparto, Kamis (29/9).

Ia menjelaskan perbankan pada dasarnya memang memiliki prinsip-prinsip dalam mengucurkan kredit. Mulai dari melihat siapa pemilik perusahaan, kondisi perekonomian secara umum, hingga kinerja industri itu sendiri.


"Kalau sedang jatuh, masa kita masuk ke sana?" tutur Krishna. Perihal masih dominannya pembiayaan ekspor oleh bank global, ia menilai hal tersebut lantaran perbankan asing yang lebih banyak berperan dalam perdagangan internasional. Oleh karena itu, perbankan lokal perlu mengambil manfaat dengan menjalin korespondensi. Seperti yang sudah dilakukan BNI selama ini dengan 1.400 bank korespondennya di Asia, Eropa, dan Amerika.

"Mereka banyak memberikan fasilitas ke pembiayaan bisnis internasional," lanjutnya. Ia menegaskan BNI siap menyambut aturan baru Bank Indonesia (BI) tentang Devisa Hasil Ekspor. Pasalnya, selain disokong jaringan korespondensi, BNI juga sudah memiliki beragam produk melalui divisi perdagangan dan tresuri.

"Akan produk baru lagi atau tidak, ya nanti kita lihat dulu aturannya," tukas Krishna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: