JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan merestrukturisasi kredit bermasalah senilai Rp 1,3 triliun hingga akhir tahun ini. Wakil Direktur Utama BNI, Herry Sidharta mengatakan, restrukturisasi kredit dilakukan guna menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di bawah 3%. "Upaya restrukturisasi dan recovery terus kami lakukan khususnya untuk sektor energi dan batubara," ujar Herry kepada KONTAN, Senin (19/6). Sebagai informasi, hingga kuartal I-2017, bank pelat merah ini mencatatkan kenaikan rasio kredit bermasalah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Per Maret 2017, NPL bank berkode emiten BBNI ini berada di level 3%, naik 20 basis poin (bps) dibanding Maret 2016 sebesar 2,8%.
BNI target restrukturisasi kredit Rp 1,3 triliun
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan merestrukturisasi kredit bermasalah senilai Rp 1,3 triliun hingga akhir tahun ini. Wakil Direktur Utama BNI, Herry Sidharta mengatakan, restrukturisasi kredit dilakukan guna menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di bawah 3%. "Upaya restrukturisasi dan recovery terus kami lakukan khususnya untuk sektor energi dan batubara," ujar Herry kepada KONTAN, Senin (19/6). Sebagai informasi, hingga kuartal I-2017, bank pelat merah ini mencatatkan kenaikan rasio kredit bermasalah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Per Maret 2017, NPL bank berkode emiten BBNI ini berada di level 3%, naik 20 basis poin (bps) dibanding Maret 2016 sebesar 2,8%.