KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan terus berupaya mendorong pertumbuhan fee based income (FBI) tahun ini guna menjaga perolehan laba bersih. Bank pelat merah ini menargetkan pendapatan berbasis biaya dan komisi itu bisa tumbuh dua digit hingga akhir tahun. Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan BNI mengatakan, guna mendorong pertumbuhan FBI, perseroan akan terus meningkatkan kapabilitas transaksi. "Sebagai contoh, bulan Juli lalu kami merilis fitur-fitur baru dalam Super App Ecosystem BNI mobile banking sehingga user dapat melakukan transaksi investasi reksadana, pembelian asuransi, hingga integrasi mobile wallet seperti GoPay," jelasnya pada Kontan.co.id, Jumat (7/8).
Baca Juga: Hingga Semester I, Pendapatan Non Bunga BNI Tembus Rp 7,55 Triliun Selain itu, lanjutnya, layanan cash management juga dihadirkan semakin memudahkan transaksi dengan integrasi satu platform, proses onboarding yang semakin ringkas dari 6 hari menjadi 1 hari, serta menghadirkan fitur-fitur lain yang semakin memudahkan kebutuhan transaksi nasabah business banking. Sepanjang semester I 2022, BNI membukukan total pendapatan non bunga Rp 7,55 triliun atau tumbuh 11% secara year on year (YoY). Fee based income (FBI) atau pendapatan berbasis komisi dari segmen konsumer tercatat naik 5,6% YoY menjadi Rp 3,34 triliun.
BBNI Chart by TradingView