JAKARTA. Melihat kondisi properti di Indonesia saat ini, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mampu bertumbuh sekitar 7%-8% net. "Tahun ini kita harus mampu meraih antara Rp 32-33 triliun," sebut Direktur Ritel BNI Darmadi Sutanto, Selasa, (7/5). Ia mengatakan, saat ini banyak pembelian properti yang menggunakan cicilan tunai bertahap atau cash installment untuk tipe rumah menengah ke atas. Jadi, cicilan langsung diberikan oleh pengembang properti. Meski begitu, ia mengaku tak mengkhawatirkan hal ini. Karena BNI juga menawarkan ke beberapa pengembang untuk mengambil alih cash installment tersebut. Namun diakuinya, ada juga pengembang yang tak mau bekerja sama. "Tapi pasar properti masih besar sekali. Kita telan secukupnya saja," sebut Darmadi.
BNI targetkan KPR capai Rp 33 triliun
JAKARTA. Melihat kondisi properti di Indonesia saat ini, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mampu bertumbuh sekitar 7%-8% net. "Tahun ini kita harus mampu meraih antara Rp 32-33 triliun," sebut Direktur Ritel BNI Darmadi Sutanto, Selasa, (7/5). Ia mengatakan, saat ini banyak pembelian properti yang menggunakan cicilan tunai bertahap atau cash installment untuk tipe rumah menengah ke atas. Jadi, cicilan langsung diberikan oleh pengembang properti. Meski begitu, ia mengaku tak mengkhawatirkan hal ini. Karena BNI juga menawarkan ke beberapa pengembang untuk mengambil alih cash installment tersebut. Namun diakuinya, ada juga pengembang yang tak mau bekerja sama. "Tapi pasar properti masih besar sekali. Kita telan secukupnya saja," sebut Darmadi.