JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar 11% - 12% secara year on year (yoy). Sampai saat ini kredit UMKM BNI masih ditopang sektor perdagangan kecil atau eceran. Menurut Sutanto, Direktur Bisnis Banking II BNI, sampai kuartal I 2015 kredit UMKM yang telah disalurkan mencapai Rp 39 triliun. Untuk kuartal II 2015, BNI menargetkan kredit UMKM bisa bertambah menjadi Rp 45 triliun. "Sementara sampai akhir tahun 2015 kami targetkan bisa mencapai Rp 47 triliun. Itu di kisaran 11% - 12% secara yoy," kata Sutanto di Jakarta. Sutanto menegaskan ada keterbatasan infrastruktur yang dimiliki BNI untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Oleh sebab itu BNI mengembangkan pola kerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) serta sejumlah lembaga keuangan bank seperti kalangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan lembaga keuangan non bank. "Khusus kerjasama linkage dengan lembaga keuangan lain, BNI telah menyalurkan kredit UMKM pada 3.450 lembaga jasa keuangan. Baki debetnya telah mencapai Rp 4,4 triliun di akhir Maret 2015," ujar Sutanto. Sutanto juga menegaskan BNI yang hanya berkontribusi dalam hal permodalan melalui fasilitas kredit UMKM. BNI juga melakukan pendampingan pengembangan usaha UMKM serta pelatihan pengembangan kompetensi bisnis. "Kami juga memberikan kesempatan pada UMKM terpilih agar mengikuti pameran besar skala nasional seperti Inacraft dan Kampoeng BNI," pungkas Sutanto. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI targetkan pertumbuhan kredit UMKM 11%-12%
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar 11% - 12% secara year on year (yoy). Sampai saat ini kredit UMKM BNI masih ditopang sektor perdagangan kecil atau eceran. Menurut Sutanto, Direktur Bisnis Banking II BNI, sampai kuartal I 2015 kredit UMKM yang telah disalurkan mencapai Rp 39 triliun. Untuk kuartal II 2015, BNI menargetkan kredit UMKM bisa bertambah menjadi Rp 45 triliun. "Sementara sampai akhir tahun 2015 kami targetkan bisa mencapai Rp 47 triliun. Itu di kisaran 11% - 12% secara yoy," kata Sutanto di Jakarta. Sutanto menegaskan ada keterbatasan infrastruktur yang dimiliki BNI untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Oleh sebab itu BNI mengembangkan pola kerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) serta sejumlah lembaga keuangan bank seperti kalangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan lembaga keuangan non bank. "Khusus kerjasama linkage dengan lembaga keuangan lain, BNI telah menyalurkan kredit UMKM pada 3.450 lembaga jasa keuangan. Baki debetnya telah mencapai Rp 4,4 triliun di akhir Maret 2015," ujar Sutanto. Sutanto juga menegaskan BNI yang hanya berkontribusi dalam hal permodalan melalui fasilitas kredit UMKM. BNI juga melakukan pendampingan pengembangan usaha UMKM serta pelatihan pengembangan kompetensi bisnis. "Kami juga memberikan kesempatan pada UMKM terpilih agar mengikuti pameran besar skala nasional seperti Inacraft dan Kampoeng BNI," pungkas Sutanto. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News