BNI targetkan transaksi kartu debit Rp 9,6 triliun



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menargetkan pertumbuhan kartu debit BNI secara nilai transaksi dapat menembus angka Rp 9,6 triliun sepanjang tahun ini. General Manager BNI Dodit Wiweko Probojakti menuturkan, pertumbuhan luar biasa dirasakan pada kartu debit. Dimana, selama dua tahun terakhir pertumbuhan transaksi kartu debit BNI mencapai 49% sementara pertumbuhan transaksi kartu kredit hanya sebesar 16%. Dodit menjelaskan, saat ini bank dengan kode emiten BBNI telah memiliki 10 juta nasabah pengguna kartu debit. Adapun nilai transaksi per bulan mencapai Rp 800 miliar. Angka ini melonjak dibandingkan dengan tiga tahun lalu, dimana nilai transaksi dengan menggunakan kartu debit BNI hanya sebesar Rp 260 miliar per bulan. Sementara itu, Dodit mengklaim, transaksi kartu kredit BNI masih tetap bagus dengan pertumbuhan mencapai 16%. Untuk jumlah kartu kredit BNI, saat ini tersebar 1,7 juta unit kartu kredit. Menurut Dodit, banyaknya aturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia terkait kepemilikan kartu kredit, membuat pertumbuhannya melambat. "Ini merupakan konsekuensi logis dari penetapan aturan Bank Indonesia terhadap kepemilikan kartu kredit. Jadi pertumbuhan kartu debit BNI dibandingkan dengan kartu kredit adalah tiga kali lipat," ujar Dodit di Jakarta, Jumat (11/4). Meski terbentur aturan, namun menurut Dodit hal tersebut tidak mengurangi minat masyarakat berbelanja dengan menggunakan kartu kredit. Jadi, meski secara jumlah terjadi perlambatan, namun secara volume atau nilai transaksi, tetap bertumbuh. Saat ini, perseroan menargetkan aplikasi kartu kredit baru per bulan rata-rata 25.000. Angka ini menurun dibandingkan jumlah aplikasi kartu kredit saat sebelum diberlakukannya aturan bank sentral yang melarang kepemilikan kartu kredit lebih dari dua buah, yang mencapai 500.000 aplikasi baru setiap bulannya. Sementara itu, untuk aplikasi kartu debit baru, menurut Dodit jumlahnya cukup setara dengan pembukaan rekening baru yang mencapai 200.000 rekening setiap bulan. "Untuk aplikasi kartu kredit yang baru memang lebih berat, tapi aplikasi kartu debit terus tumbuh. Secara normal, jumlah kartu kredit dapat bertahan diangka 1,7 juta unit kartu sudah bagus," jelas Dodit. Lebih lanjut Dodit menuturkan, pertumbuhan jumlah kartu kredit sebenarnya tidak menghasilkan revenue untuk bank. Sebab, revenue bank didapat dari pertumbuhan nilai transaksi. Karena itu, perseroan menargetkan pertumbuhan fee based income tahun 2014 mencapai 20%-22%. Pertumbuhan fee based consumer di kuartal I-2014 24,4% yang berasal dari semua jenis fee based kartu kredit, pengelolaan rekening, kartu debit, atm kerjasama dan lainnya. "Bagi BNI, penggunaan kartu debit maupun kartu kredit keduanya menguntungkan. Sehingga, tujuan untuk mencapai less cash society tetap terjaga dan masih berjalan, hanya pindah moda saja. Masyarakat yang biasanya mungkin lebih happy menggunakan kartu kredit sekarang happy menggunakan kartu debit," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan