KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah mengikuti sebanyak 23 proyek kredit sindikasi sejak awal tahun hingga pertengahan November 2019 dengan nilai Rp 130 triliun. Porsi perseroan dalam sindikasi itu mencapai Rp 34 triliun. Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, BNI tercatat sebagai jawara penyaluran kredit sindikasi
mandated lead arranger sekaligus
bookrunner.
Baca Juga: Proyek infrastruktur diyakini menjadi katalis positif bagi pasar baja Pemimpin Unit Sindikasi BNI Rommel TP Sitompul, mengatakan, penyaluran kredit sindikasi BNI itu telah tumbuh tumbuh 112% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "BNI selalu berperan menjadi
mandated lead arranger sekaligus
bookrunner dalam sindikasi yang kami ikuti," katanya pada Kontan.co.id, Rabu (19/11).
Dengan menjadi
arranger dan
bookrunner, BNI bisa mendapatkan pendapatan berbasis komisi atau
fee based income (FBI). Hingga September 2019, bank berlogo 46 ini telah meraup FBI sebesar Rp 325 miliar dari sindikasi. Itu tumbuh 81,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Bank BNI masih menjadi jawara penyaluran kredit sindikasi Adapun proyek sindikasi yang telah didapat BNI sepanjang tahun ini diantaranya diberikan kepada: 1. PT Cinere Serpong Jaya dengan nilai US$163,7 juta 2. PT Bio Farma US$ 160,1 juta 3. PT Pemalang Batang Tol Road US$ 42,87 juta 4. PT Bukit Makmur Mandiri Utama US$ 100 juta 5. PT J Resources Nusantara US$ 231,9 juta 6. PT Trans Marga Jateng US$ 300,12 juta 7. PT Kerinci Merangin Hidro US$ 689,75 juta 8. PT Semen Indonesia US$ 670,78 juta 9. PT Cimanggis Cibitung Tollways US$ 70,67 juta 10. PT Pertamina US$1,75 juta 11. PT Solo Ngawi Jaya US$ 537,22 juta 12. Cimanggis Cibitung Tollways US$ 469,3 juta 13. PT Krakatau Steel US$ 200 juta 14. PT Dua Cahaya Anugerah US$ 71,64 juta 15. JPT jasamarga Kunciran Cengkareng US$ 281,48 juta 16. PT Cemindo Gemilang US$ 304,84 juta 17. PT Cibitung Tanjung Priok US$ 486,14 juta 18. Jalin Pembayaran Nusantara US$ 7,13 juta 19. PT Rejoso Manis Indo US$ 139,91 juta 20. PT Jasamarga Probolinggo US$ 178,88 juta 21. PT Sinar Tambang Arthales US$ 171,01 juta 22. PT JTD Jaya Pratama US$ 49,94 juta 23. PT Tamaris Hydro US$ 418,76 juta Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .