JAKARTA. PT BNI Tbk menurunkan target kreditnya dari yang semula 17% menjadi 14%. Penurunan ini karena pertumbuhan kreditnya hanya sebesar 5%. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI menjelaskan, kredit BNI naik sebesar Rp 6,37 triliun. "Dari 119,86 triliun pada Juni 2009 menjadi Rp 126,23 triliun pada Juni 2010," tuturnya hari ini di Jakarta. Karena realisasi yang masih sedikit ini maka pertumbuhan kreditnya diturunkan. Nah, untuk mencapai pertumbuhan sampai 14% di tahun ini, Gatot mengatakan akan menggenjotnya dari kredit korporasi. Ada tiga sektor yang akan digenjot yaitu jalan tol, pembangkit listrik dan juga telekomunikasi. Selain karena kredit yang baru seuprit itu, BNI menurunkan target kredit juga karena terkendala permodalan. Saat ini rasio kecukupan modal alias Capital Adequary Ratio (CAR) BNI ada di posisi 13,3%. Padahal mereka tak ingin CAR ada di bawah 13%. "Untuk diketahui, setiap penyaluran kredit Rp 1 triliun, CAR akan turun 0,1%-0,2%, jadi kami tak bisa sembarangan mengucurkan kredit" tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNI Turunkan Target Pertumbuhan Kreditnya
JAKARTA. PT BNI Tbk menurunkan target kreditnya dari yang semula 17% menjadi 14%. Penurunan ini karena pertumbuhan kreditnya hanya sebesar 5%. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI menjelaskan, kredit BNI naik sebesar Rp 6,37 triliun. "Dari 119,86 triliun pada Juni 2009 menjadi Rp 126,23 triliun pada Juni 2010," tuturnya hari ini di Jakarta. Karena realisasi yang masih sedikit ini maka pertumbuhan kreditnya diturunkan. Nah, untuk mencapai pertumbuhan sampai 14% di tahun ini, Gatot mengatakan akan menggenjotnya dari kredit korporasi. Ada tiga sektor yang akan digenjot yaitu jalan tol, pembangkit listrik dan juga telekomunikasi. Selain karena kredit yang baru seuprit itu, BNI menurunkan target kredit juga karena terkendala permodalan. Saat ini rasio kecukupan modal alias Capital Adequary Ratio (CAR) BNI ada di posisi 13,3%. Padahal mereka tak ingin CAR ada di bawah 13%. "Untuk diketahui, setiap penyaluran kredit Rp 1 triliun, CAR akan turun 0,1%-0,2%, jadi kami tak bisa sembarangan mengucurkan kredit" tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News