BNI yakin elektronifikasi tol pacu bisnis TapCash



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank penerbit uang elektornik berbasis kartu semakin gencar mendorong penetrasi transaksi di jalan tol. Hal ini dipicu oleh rencana pemerintah untuk menerapkan sistem elektronifikasi jalan tol pada 31 Oktober 2017 mendatang. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pun menyebut pihak pun ikut serta dalam promo uang elektronik pada 16 Oktober 2017 hingga 31 Oktober. SVP Teknologi Informasi BNI Dadang Setiabudi menyebut pihaknya akan menyediakan 300.000 uang elektronik BNI yakni TapCash promo untuk dibagi ke masyarakat di gerbang tol. "Untuk program bebas biaya kartu perdana uang elektronik pada akhir Oktober, ada lima bank yang berpartisipasi dan masing masing bank menyediakan 300.000 kartu uang elektronik," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (17/10). Dadang menambahkan saat ini jumlah kartu TapCash yang beredar sampai dengan September 2017 sudah mencapai 2 juta kartu. "Dengan jumlah transaksi sekitar 2 juta per bulan," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (17/10). Bank berlogo 46 ini mengatakan, dari seluruh kartu TapCash yang beredar saat ini penggunaannya masih dominan di sektor transportasi termasuk ruas tol. Sebelumnya, guna mendorong penetrasi TapCash pihaknya juga telah melakukan beberapa inisiatif antara lain menambah titik penjualan, menambah titik isi ulang kartu, serta meluncurkan aplikasi TapCash Go untuk top up dan update balance di mobile phone dengan fitur Near Field Communication (NFC) dan menjaga stabilitas sistem dan jaringan TapCash. Sebagai tambahan informasi saja, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) saat ini jumlah uang elektornik per Agustus 2017 mencapai 68,84 juta. Jumlah tersebut meningkat 59,77% jika dibandingkan dengan periode tahun lalu atau year on year (yoy). Sementara dari sisi volume transaksi uang elektornik telah mencapai 62,56 juta transaksi atau naik 3,37% yoy. Adapun dari segi nominal transaksi uang elektronik, per Agustus 2017 tercatat sudah mencapai Rp 790,69 miliar atau naik 28,25% bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2016 yang baru mencapai Rp 616,48 miliar. Pertumbuhan ini juga ditopang dengan kenaikan infrastruktur uang elektornik berupa reader yang meningkat cukup signifikan sebesar 43,31% yoy dari 325.133 mesin reader menjadi 465.974 mesin reader per akhir Agustus 2017.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina