BNII akan segera rights issue Rp 1,5 triliun



JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) akan segera melangsungkan rights issue atau melakukan penawaran umum terbatas. Adapun nilai dari aksi korporasi ini mencapai Rp 1,5 triliun. Aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan modal inti perusahaan.

“Peningkatan modal ini akan mendukung pertumbuhan aset secara berkelanjutan dan memperkuat modal kami.  Kami gembira para pemegang saham memiliki komitmen bagi pertumbuhan jangka panjang BII dan mereka optimis dengan potensi BII dengan melaksanakan hak memesan efek terlebih dulu,” jelas Presiden Direktur BII Dato’ Khairussaleh Ramli.

Sebelumnya, rencana tersebut sudah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BII yang berlangsung kemarin (27/6).


Sekadar informasi, BII berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas VI dengan menerbitkan 4.690.165.897 saham baru dengan rasio satu  (1) saham baru Seri D bagi setiap pemegang dua belas (12) lembar saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham BII pada 9 Juli 2013 pukul 16.00 WIB dengan nilai nominal Rp 22,50 dan harga penawaran Rp 320 per saham. 

Melalui aksi ini, total dana bersih yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas VI akan meningkatkan modal inti BII untuk mendukung pertumbuhan bisnis melalui ekspansi kredit dan memenuhi alokasi modal dalam rangka penambahan  jaringan kantor cabang BII.  Berdasarkan posisi Maret 2013, proforma untuk rasio kecukupan modal setelah rights issue akan meningkat dari 13,34% menjadi 15,08%.

Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. (MOCS) dan Sorak Financial Holding Pte Ltd, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Maybank, telah menyatakan komitmennya untuk melaksanakan masing-masing hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Sedangkan pihak yang menjadi pembeli siaga adalah PT Kim Eng Securities. 

RUPSLB juga menyetujui perubahan pada Anggaran Dasar yang berkaitan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor yang berasal dari Rencana Penawaran Umum Terbatas VI.

Berkaitan dengan ini, pada 19 Juni 2013, Maybank melalui MOCS telah menjual 5.065.380.000 kepemilikan sahamnya di BII, mewakili sekitar 9% dari total modal saham yang diterbitkan dan disetor BII.   Dengan selesainya penjualan, saham BII yang beredar di publik telah meningkat dari 2,7% menjadi 11,7%.  Penjualan yang dilakukan merupakan bagian dari upaya Maybank agar saham menjadi likuid serta untuk memenuhi kewajiban sell down dari otoritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie