BNP Paribas AM: Perkembangan Covid-19 berbalik menjadi sentimen positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNP Paribas Asset Management melihat perkembangan pandemi Covid-19 kini menjadi sentimen positif pasar keuangan. Dalam outlook pasar The Great Instability, BNP Paribas AM menyebut, pandemi Covid-19 kini menjadi peluang investasi bagi investor.

Jika sebelumnya, isu soal Covid-19 justru menunjukkan kondisi pasar dan ekonomi yang paling rentan sejak krisis keuangan global pada 2008 silam, Presiden Direktur BNP Paribas AM Priyo Santoso kini justru percaya perkembangan isu Covid-19 berbalik menjadi sentimen positif. Walaupun tak bisa dipungkiri, pergerakan di pasar masih akan fluktuatif.

“Sekarang isu Covid-19 lebih sering membahas soal perkembangan vaksin, ini menjadi berita yang cukup menggembirakan bagi pasar. Bahkan berpotensi menjadi game changer untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami percaya bahwa prospek makro Indonesia masih positif,” ujar Priyo dalam siaran pers, Selasa (8/12).


Priyo menyebut, makro Indonesia saat ini positif didorong oleh kondisi current account deficit yang menyempit, tingkat inflasi yang terus rendah, serta tren melemahnya dolar Amerika Serikat. Selain itu, dengan mempertimbangkan APBN 2021 yang lebih berfokus pada pertumbuhan ekonomi, maka ini akan membuat outlook makro Indonesia semakin prospektif.

Baca Juga: Simak tips investasi reksadana di masa pandemi Covid-19

Priyo juga menambahkan dampak positif dari kerangka Omnibus Law bagi industri secara sektoral, serta pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, seharusnya bisa membuka jalan bagi pemulihan ekonomi di Indonesia secara bertahap. “Namun, kami juga perlu mengingatkan investor untuk senantiasa menyesuaikan profil risiko dengan tujuan investasi mereka dan menerapkan pendekatan diversifikasi sebelum mengambil keputusan investasi,” tambah  Priyo.

BNP Paribas AM pun menyediakan beberapa produk reksadana yang dianggap punya peluang positif ke depan sebagai pilihan diversifikasi investor. Misalnya, melalui reksadana berbasis obligasi yakni Reksadana BNP Paribas Prima II. Instrumen ini memungkinkan investor untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi Indonesia.

Pilihan lainnya adalah Reksadana Syariah BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD. Instrumen ini memberikan akses bagi investor ke pasar saham di China, dengan eksposur ke sektor dan tema yang belum tersedia di pasar domestik. Sehingga akan menambah kesempatan bagi investor Indonesia untuk mendiversifikasikan portofolio.

Baca Juga: Schroders optimistis kinerja reksadana berbasis saham dan obligasi positif di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati