BNP Paribas bidik kenaikan dana kelolaan 10%



JAKARTA. Manajemen BNP Paribas optimistis perekonomian Indonesia bakal tumbuh bagus di tahun depan. Kondisi ini diharapkan memberikan efek positif bagi minat masyarakat untuk membenamkan investasinya ke produk reksadana.

BNP pun mematok pertumbuhan dana kelolaan dua digit pada tahun depan. “Kami berharap total dana kelolaan dapat tumbuh sekitar 10% di 2015,” ujar Vivian Secakusuma, Presiden Direktur BNP Paribas kepada KONTAN. Target itu sejatinya tidak berubah dari tahun 2014 yang juga ditetapkan sebesar 10%.

Untuk mencapai target tahun 2015, BNP sudah menyiapkan sejumlah strategi. Mulai dari peluncuran beberapa produk baru reksadana, hingga potensi menambah agen penjual untuk memperluas profil investor baru yang potensial. Selain dana kelolaan, Vivian juga berharap pertumbuhan yang serupa terjadi pada jumlah nasabah lewat edukasi yang selalu dilakukan perusahaan.


Asal tahu saja, hingga November 2014, total dana kelolaan BNP telah mencapai Rp 38,31 triliun. Angka ini bahkan naik 12% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 34,2 triliun. Artinya, kinerja BNP saat ini sudah melampaui target awal perusahaan.

Vivian menambahkan, pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai salah satu acuan imbal hasil reksadana kemungkinan akan lebih rendah dari tahun ini yang sudah mencapai 20%. Rencana The Fed menaikkan tingkat bunga bisa mengganjal pertumbuhan IHSG.

Tapi, “Pasar modal baik saham maupun obligasi masih cukup prospektif tahun 2015, walaupun votatilitasnya juga perlu diwaspadai. Pertumbuhan tahun depan mungkin tidak setinggi tahun ini,” ujar dia.

Hingga akhir November 2014, penyumbang dana kelolaan terbesar masih berasal dari produk BNP Paribas Infrastruktur Plus, yaitu sebesar Rp 7,04 triliun atau setara 18,37% dari total dana kelolaan BNP.

Saat ini komposisi terbesar dana kelolaan BNP masih di reksadana saham dan itu tidak akan banyak berubah. BNP menghimbau investor agar mendiversifikasi investasi dengan menempatkan duit pada beberapa jenis reksadana. Investasi yang tersebar pada produk reksadana semisal saham, pendapatan tetap, hingga pasar uang, akan menurunkan profil resiko investor menjadi lebih seimbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan