JAKARTA. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berencana meningkatkan rasio TKI formal pada tahun depan dengan cara meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh para TKI. Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menuturkan, permasalahan utama masih banyaknya para TKI yang bekerja di sektor informal adalah karena kompetensi dari para TKI tersebut masih kurang. "Sebenarnya ini masalah kompetensinya saja, jadi kita akan tingkatkan uji kompetensinya," ujarnya, Jumat (28/11). Ia mengakui masih banyak sertifikasi profesi yang bodong hingga saat ini. Untuk itu, Nusron berencana untuk melakukan evaluasi terhadap Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Evaluasi LSP ini dilakukan dengan membuat peraturan khusus yang melarang LSP untuk berafiliasi dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).
BNP2TKI ingin standar TKI bak housekeeping hotel
JAKARTA. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berencana meningkatkan rasio TKI formal pada tahun depan dengan cara meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh para TKI. Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menuturkan, permasalahan utama masih banyaknya para TKI yang bekerja di sektor informal adalah karena kompetensi dari para TKI tersebut masih kurang. "Sebenarnya ini masalah kompetensinya saja, jadi kita akan tingkatkan uji kompetensinya," ujarnya, Jumat (28/11). Ia mengakui masih banyak sertifikasi profesi yang bodong hingga saat ini. Untuk itu, Nusron berencana untuk melakukan evaluasi terhadap Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Evaluasi LSP ini dilakukan dengan membuat peraturan khusus yang melarang LSP untuk berafiliasi dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).