KONTAN.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi titik api atau hotspot kebakaran hutan dan lahan akan terus meningkat memasuki akhir Agustus hingga September 2017. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan pantuan satelit Terra, Aqua dan SNPP pada Selasa (22/8) pukul 08.00 WIB, terdeteksi 538 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi di 23 provinsi. "Hotspot terus meningkat di Kalimantan Barat dan Papua. Sebanyak 193 hotspot terdeteksi di Kalimantan Barat, dan 143 hotspot di Papua," ujar Sutopo melalui keterangan tertulis, Selasa (22/8).
Sutopo menuturkan, meskipun di beberapa wilayah mengalami hujan di atas normal pada musim kemarau, namun kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di beberapa tempat, yakni Sulawesi, Kalimantan dan sebagian Sumatra. Lanjut Sutopo, kemungkinan jumlah hotspot di lapangan lebih banyak dari 538 hotspot, karena beberapa wilayah tidak terlintasi oleh satelit Terra dan Aqua. Beberapa wilayah blank spot tersebut adalah Aceh, Jambi, Riau, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan NTT. "Kemarau akan berlangsung hingga Oktober mendatang. Puncak musim kemarau pada September sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan akan makin meningkat. Waspadalah," tutur Sutopo.