BNPB: Belum ada korban jiwa dampak erupsi Gunung Semeru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan belum terdata adanya korban jiwa akibat peristiwa erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12). Setidaknya hingga pukul 18.12 WIB, tidak tercatat adanya korban jiwa.

“Sejauh ini, laporan yang kami terima hingga pukul 18.12 WIB itu korban jiwa nihil,” kata Pelaksana Tugas Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari kepada Kompas TV, Sabtu (4/12/2021).

Namun dia menegaskan, pendataan masih terus dilakukan, seiring dengan proses evakuasi kepada Warga terdampak bencana. “Tetapi nanti pendataan terus berlangsung. Proses evakuasi berjalan dengan pendataan,” kata Abdul Muhari.


Dia mengatakan, untuk sementara, tempat pengungsian dipusatkan di tiga desa yang terletak di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro yakni di desa Sumber Wuluh, serta di Kecamatan Pronojiwo.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, masyarakat diminta jauhi radius 5 KM arah bukaan kawah

Adapun berdasarkan laporan yang diterima BNPB mengenai kronologi aktivitas awan panas, diketahui pada pukul 14.47, seismograf pemantau Pusat Vulkanologi mulai mendeteksi adanya getaran, meskipun pada saat itu belum ada guguran awan panas.

Pada pukul 14.50 WIB, masyarakat dan penambang di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) di Candipuro maupun Pronojiwo sudah diminta mengungsi dan tidak lagi beraktivitas di dekat sungai.

Pada pukul 15.10 WIB, pos pengamatan Gunung Semeru sudah mengamati adanya guguran awan panas yang meluncur. Namun, masyarakat sudah diungsikan.

Pada pukul 15.30 WIB, tim evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang sudah datang ke lokasi di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo untuk membantu evakuasi.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, AirNav sebut penerbangan tetap beroperasi

“Nah, evakuasi ini sudah berjalan menggunakan alat transportasi yang ada, mobil BPBD dan mobil masyarakat, termasuk mobil relawan. Cukup banyak mobil relawan yang sudah turun ke lapangan. Semuanya sedang membantu proses evakuasi masyarakat yang saat ini masih berlangsung,” paparnya.

BNPB mencatat, pada pukul 16.40 WIB, getaran yang dideteksi seismograf sudah berkurang. “Ini artinya bisa kita artikan, aktivitas gunung pun sudah mulai berkurang,” papar Abdul Muhari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi