KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) merilis update terbaru pananganan darurat banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Dilansir dari laman gis.bnpb.go.id, korban meninggal pada bencana banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut jumlahnya mencapai 1.006 jiwa hingga Minggu (14/12/2025). "Meninggal 1.006 jiwa, hilang 217 jiwa, terluka 5,4 ribu jiwa," tulis dashboard BNPB tersebut dikutip KONTAN.
Bila dirinci jumlah korban meninggal dunia berdasarkan kabupaten/kota, terlampir kabupaten Agam menjadi wilayah dengan korban meninggal paling tinggi mencapai 184 jiwa.
Baca Juga: BNPB: 1.003 Warga Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sumatra Disusul Aceh Utara dengan jumlah 159 jiwa, Tapanuli Tengah 116 jiwa, Tapanuli Selatan 86 jiwa, Aceh Tamiang 60 jiwa, Kota Sibolga 54 jiwa, Aceh Timur 52 jiwa, Tapanuli Utara 36 jiwa, Pidie Jaya 29 jiwa, Bireun 29 jiwa, Bener Meriah 30 jiwa. Berikutnya, Aceh Tengah 24 jiwa, Padang Pariaman 24 jiwa, Kota Padang Panjang 19 jiwa, Deli Serdang 17 jiwa, Langkat 13 jiwa, Aceh Tenggara 13 jiwa, Kota Medan 12 jiwa, Kota Padang 11 jiwa, Humbang Hasundutan 10 jiwa, Kota Langsa 5 jiwa, Gayo Luwes 6 jiwa, Pasaman Barat 4 jiwa dan Kota Lhokseumawe 4 jiwa. Selain itu, jumlah pengungsi juga turut dilaporkan di mana saat ini Provinsi Aceh memiliki jumlah pengungsi paling banyak. Rinciannya, Aceh Tamiang 209.500 orang, Aceh Timur 69.600, Bireun 54.100 orang dan Aceh Timur 42.500 orang, Gayo Lues 33.800 orang, Langkat 25.100 orang, Pidie 24.600 orang, Pidie Jaya 18.500 orang, Aceh Tengah 13.000 orang.
Baca Juga: Hapus Utang KUR bagi Petani Terdampak Banjir Sumatra, Pemerintah Susun Regulasinya Kemudian, Tapanuli Selatan 11.000 orang, Tapanuli Tengah 10.900 orang, Bener Meriah 8.300 orang, Nagan Raya 8.100 orang, Kota Subulussalam terdapat 5.900 orang, Aceh Tenggara 5.800 orang, Agam 5.300 orang, Pesisir Selatan 2.700 orang dan Kota Sibolga 2.100 orang. Di samping itu, BNBP juga mencatat sejauh ini terdapat 158.000 rumah rusak, 1.200 fasilitas umum rusak, 219 fasilitas kesehatan rusak, 581 fasilitas pendidikan rusak, 434 rumah ibadah rusak, 290 gedung/kantor rusak dan 145 jembatan rusak.
Baca Juga: Pasca Banjir, Kementerian PU Pastikan Ruas Jalan Lintas Timur Sumatra Dapat Dilalui Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News