JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) meresmikan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur tanggap darurat lahar dingin yang dipusatkan di jembatan gantung Kali Srowol Magelang, Jawa Tengah. Peresmian tersebut dilakukan oleh Kepala BNPB Syamsul Maarif dan Menteri PU Djoko Kirmanto, pada Senin (26/3). Selain itu, BNPB beserta KemenPU juga melakukan pembangunan infrastruktur bidang Sumber Daya Air, Bina Marga Dan Keciptakaryaan. Pembangunan ini dilaksanakan sejak Maret 2011 hingga saat ini di Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Magelang, Boyolali dan Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya, berbagai infrastruktur tersebut hancur diterjang lahar dingin akibat letusan Gunung Merapi. Keseluruhan infrastruktur yang diresmikan meliputi 25 jembatan, rehabilitasi dam, normalisasi sungai, perbaikan jembatan, 2 unit pengolah air minum dan 5 sumur bor dalam. "Infrastruktur ini adalah selain dari rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Merapi, tetapi hanya dampak dari lahar dingin Merapi," tutur Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui rilis yang diterima KONTAN, pada Senin (26/3). Salah satu jembatan yang dibangun adalah jembatan Pabelan Lama yang merupakan jalan nasional ruas Yogyakarta-Magelang. Sebelumnya jembatan tersebut putus diterjang lahar dingin. Bentang jembatan 60 meter dan lebar jalur lalu lintas 2x3,5 meter. Pembangunan infrastruktur tersebut, lanjut Sutopo, menghabiskan dana sebesar Rp 511,7 miliar. Dana tersebut berasal dari dana siap pakai BNPB yang diserahkan kepada Kementerian PU. Dari total dana tersebut, sebanyak Rp 211 miliar dialokasikan untuk pembangunan dan rehabilitasi, dan normalisasi sungai. Sedangkan untuk pembangunan jembatan, perbaikan jembatan dan jalan, menghabiskan dana sehingga Rp 262,3 miliar. Sementara itu, Rp 38,4 miliar dialokasikan untuk penyelesaian 2 unit pengolah air minum, 5 sumur bor dalam, dan 5 jembatan desa. "Konstruksi bangunan jembatan tahan terhadap terjangan lahar dingin," lanjutnya. Dengan peresmian infrastruktur tersebut diharapkan perekonomian masyarakat pulih dan berjalan dengan lebih baik. Masyarakat pun diimbau untuk turut memelihara seluruh bangunan sarana dan prasarana tersebut. "Selain untuk transportasi, infrastruktur itu juga untuk jalur evakuasi saat terjadi bencana dari aktivitas Merapi selanjutnya," pungkas Sutopo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNPB resmikan infrastruktur hadapi lahar Merapi
JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) meresmikan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur tanggap darurat lahar dingin yang dipusatkan di jembatan gantung Kali Srowol Magelang, Jawa Tengah. Peresmian tersebut dilakukan oleh Kepala BNPB Syamsul Maarif dan Menteri PU Djoko Kirmanto, pada Senin (26/3). Selain itu, BNPB beserta KemenPU juga melakukan pembangunan infrastruktur bidang Sumber Daya Air, Bina Marga Dan Keciptakaryaan. Pembangunan ini dilaksanakan sejak Maret 2011 hingga saat ini di Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Magelang, Boyolali dan Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya, berbagai infrastruktur tersebut hancur diterjang lahar dingin akibat letusan Gunung Merapi. Keseluruhan infrastruktur yang diresmikan meliputi 25 jembatan, rehabilitasi dam, normalisasi sungai, perbaikan jembatan, 2 unit pengolah air minum dan 5 sumur bor dalam. "Infrastruktur ini adalah selain dari rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Merapi, tetapi hanya dampak dari lahar dingin Merapi," tutur Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui rilis yang diterima KONTAN, pada Senin (26/3). Salah satu jembatan yang dibangun adalah jembatan Pabelan Lama yang merupakan jalan nasional ruas Yogyakarta-Magelang. Sebelumnya jembatan tersebut putus diterjang lahar dingin. Bentang jembatan 60 meter dan lebar jalur lalu lintas 2x3,5 meter. Pembangunan infrastruktur tersebut, lanjut Sutopo, menghabiskan dana sebesar Rp 511,7 miliar. Dana tersebut berasal dari dana siap pakai BNPB yang diserahkan kepada Kementerian PU. Dari total dana tersebut, sebanyak Rp 211 miliar dialokasikan untuk pembangunan dan rehabilitasi, dan normalisasi sungai. Sedangkan untuk pembangunan jembatan, perbaikan jembatan dan jalan, menghabiskan dana sehingga Rp 262,3 miliar. Sementara itu, Rp 38,4 miliar dialokasikan untuk penyelesaian 2 unit pengolah air minum, 5 sumur bor dalam, dan 5 jembatan desa. "Konstruksi bangunan jembatan tahan terhadap terjangan lahar dingin," lanjutnya. Dengan peresmian infrastruktur tersebut diharapkan perekonomian masyarakat pulih dan berjalan dengan lebih baik. Masyarakat pun diimbau untuk turut memelihara seluruh bangunan sarana dan prasarana tersebut. "Selain untuk transportasi, infrastruktur itu juga untuk jalur evakuasi saat terjadi bencana dari aktivitas Merapi selanjutnya," pungkas Sutopo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News