BNPT tuding Ba'asyir dibalik teror Solo



JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menuding keterlibatan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dibalik teror penembakan dan pelemparan bom ke aparat polisi di Solo selama ini. Ada pun Amir JAT ini tidak lain adalah pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki Sukoharjo, Abu Bakar Ba'asyir."Iya itu JAT dari Hisbah Solo, kemudian dia juga masuk Mujahidin Jakarta sini. Komandonya dari bos itu. Siapa bosnya ya tetap," kata Kepala BNPT Ansyad Mbai, Senin (3/9).Ansyad menkritik pemberitaan yang sejauh ini masih yang menulis dengan sebutan terduga teroris. Menurutnya, dua orang tewas saat penggerebekan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Jumat (31/8) sudah pasti teroris. "Jangan ragu2 sama teroris. Itu teroris. Jangan lagi diduga teroris. Karena sudah membunuh orang kok masih diduga teroris," tegasnya.Menurutnya, rangkaian teroris di Indonesia masih panjang mulai dari kasus Bali, Medan, Palembang, Bandung, Solo dan Jawa Timur. Katanya, jaringan ini ditopang dana miliar rupiah. "Ratusan juta sudah sampai di Poso untuk pelatihan. Di Poso sudah puluhan orang yang dilatih," jelasnya. Mbai mengatakan, polisi telah menangkap dua orang di Poso yakni Naim dan Mujib. Katanya, kedua orang ini telah mengungkapkan persiapan teror bom untuk serangan 17 Agustus. "Itu di Solo, Poso, di Jakarta. Untuk di Jakarta ketat, di Solo dia main dan mereka tamatan Ngruki," jelasnya. Sebagai informasi, Densus 88 menggerebek pelaku teror di Jalan Veteran, Solo. Ketika hendak disergap, para pelaku melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi baku tembak. Dua orang terduga teroris tewas di tempat yakni Farhan dan Mukhlis. Sementara seorang anggota Densus 88 turut juga tewas. Satu orang terduga teroris lainnya yakni Bayu ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can