Boarding Pass Lion Air hanya ditulis tangan



PEKANBARU. Penumpang sebanyak 24 orang yang berangkat dari Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin pada pukul 11.30 waktu Indonesia bagian tengah (WITA) mengaku kecewa dengan layanan maskapai penerbangan LIon Air.

Pasalnya, selain harus delay sekitar 30 menit dari jadwal semestinya pukul 10.55 WITA, barang bawaan mereka tertinggal.

Awal masalah tertinggalnya barang bawaan penumpang terjadi ketika saat delay, pihak Lion Air menukar pesawat yang seharusnya ditumpangi rombongan ini. Sesuai dengan tiket, mereka berangkat menggunakan pesawat Lion Air JT 323. Namun saat berangkat, pihak Lion Air memindahkan ke pesawat JT 592.


"Kami baru diberitahukan 5 menit sebelum berangkat. Dan saat berpindah pesawat itu, saya sudah bertanya ke petugas Lion Air. Memastikan barang bawaan kami, apakah juga sudah ikut dipindahkan. Saat itu jawabannya sudah oke atau sudah dipindahkan, " terang Rudi, seorang penumpang.

Parahnya, saat berpindah pesawat itu, mereka hanya dibekali dengan boarding pass yang ditulis tangan. "Ini buktinya jika boarding pass kami hanya ditulis tangan," ujar Rudi sembari memperlihatkannya ke Tribun.

Setelah mendapatkan kepastian jika seluruh bawaan sudah ikut diangkut bersama dengan pesawat yang mereka tumpangi, akhirnya pesawat melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk selanjutnya transit. Karena sejak di Banjarmasin sudah memastikan jika barang bawaan sudah diangkut, rombongan dengan tenang melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru.

Perjalanan menuju bandara SSK II dilakukan dengan menumpang pesawat Lion Air JT 292. "Sampai di Jakarta pukul 14.30 WIB. Berangkat setengah jam kemudian menuju ke Pekanbaru. Saat itu, kami tidak pastikan lagi barang bawaan karena dari Banjarmasin, sudah kami tanyakan, " ujar Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan