Bocoran Kabinet Prabowo, Didominasi Menteri Jokowi dan Ada 46 Kementerian



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden terpilih, Prabowo Subianto santer disebutkan akan mengumumkan kabinetnya pada Minggu (20/10/2024) malam usai resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia. Jajaran menteri itu kemudian akan dilantik keesokan harinya, Senin (21/10/2024).

Meski masih sepekan lagi, tetapi desas desus bocoran susunan kabinet santer beredar. Berikut informasi terbaru mengenai kabinet Prabowo 2024-2029.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andi Rahmad Wijaya mengungkapkan, banyak dari menteri kabinet Jokowi saat ini yang akan masuk ke dalam kabinet Prabowo.


"Secara statistik saya tidak hapal, tapi paling tidak saya bisa katakan mayoritas kabinet pemerintahan Pak Jokowi akan masuk menjadi anggota kabinet Pak Prabowo," ujar Andi, dikutip dari tayangan KompasTV, Minggu (13/10/2024).

Hal itu dilakukan untuk melancarkan transformasi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke presiden terpilih. Andi menambahkan, keputusan tersebut diambil untuk mengintegrasi gagasan para presiden sebelumnya, seperti gagasan Trisakti Presiden Soekarno.

"Kalau dalam banyak kesempatan ini Pak Prabowo kan sering mengatakan terkait gagasan Bung Karno, kedaulatan politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," ungkapnya.

Baca Juga: Dipanggil Prabowo ke Kartanegara, Tito Karnavian: Diminta Membantu Kabinet Mendatang

Terlebih di bidang ekonomi, Prabowo tengah mendorong upaya untuk menguatkan Rupiah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi ketergantungan impor.

Terdiri dari 46 menteri

Kabinet Prabowo disebut bakal berjumlah kurang lebih 46 kementerian sebagaimana yang tercantum dalam draf pembagian mitra komisi DPR RI. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Harian Gerindara, Sufmi Dasco Ahmad. Kendati demikian, kepastian jumlah menteri pemerintahan Prabowo tetap harus menunggu keputusan final.

"Saya nanti baru masih mau menghitung finalisasi jumlahnya berapa. Tetapi saya waktu kemudian jumlahnya ada, pas sekitar-sekitar itu (46 kementerian)," jelas Dasco, dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/10/2024).

Dia melanjutkan, sejumlah kementerian akan dipecah menjadi beberapa kementerian/lembaga untuk mengoptimalkan peran dan fungsinya.

Adapun kementerian baru yang dipecah dari kementerian lama, antara lain, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Transmigrasi. Kemudian, Kementerian Hukum, Kementerian HAM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Pekerja Migran Indonesia, dan Badan Gizi Nasional.

Baca Juga: Gerindra Sebut Tokoh yang Dipanggil Prabowo Sudah Bersedia Jadi Menteri

Nasdem tidak masuk pemerintahan

Kabinet Prabowo kemungkinan juga tidak diisi menteri dari Partai Nasdem. Sebab DPP Partai Nasdem memutuskan tidak memasukkan kadernya ke dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Girbran. Meski begitu, Sekjen DPP Nasdem Hermawi Taslim mengatakan, pihaknya akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo hingga periodenya berakhir.

"Atas pertimbangan banyak hal, kami memutuskan untuk tidak masuk ke dalam kabinet," ujar dia, dikutip dari Kompas.com, Minggu (13/10/2024).

Menurut Taslim, tanpa masuk ke dalam kabinet, Nasdem bisa memberikan kontribusi yang lebih baik. Dia menegaskan, keputusan ini bukannya mengada-ngada, karena beberapa waktu lalu, Prabowo sendiri sempat meminta nama kader dari Nasdem yang akan menjabat sebagai menteri.

"Pak Prabowo pernah bilang, 'Nasdem kok belum kasih masukan nama?' Kami diam saja," tambah Taslim.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocoran Kabinet Prabowo Ada 46 Kementerian, Mayoritas Menteri Jokowi", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/10/14/113000465/bocoran-kabinet-prabowo-ada-46-kementerian-mayoritas-menteri-jokowi?page=2.  

Selanjutnya: Fenomena Makan Tabungan Bikin Saldo Nasabah Mini di Bank BTN Berkurang

Menarik Dibaca: 5 Pertimbangan Sebelum Membeli Baterai Laptop Baru, Wajib Disimak!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih