JAKARTA. Kemerosotan poundsterling di hadapan the greenback tidak hanya terkonfirmasi secara fundamental tapi juga teknikal. Mengutip Bloomberg, Kamis (4/8) pukul 20.25 WIB pairing GBP/USD menukik tajam 1,51% hingga ke level 1,3124 dibanding hari sebelumnya. Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures mengungkapkan hal ini terjadi karena BOE memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 0,25%. Ini merupakan pemangkasan suku bunga BOE yang pertama sejak tujuh tahun terakhir.
Jelas menegaskan kekhawatiran pasar akan perlambatan ekonomi yang tengah melanda Inggris pasca referendum Brexit Juni 2016 lalu. Jumat (5/8) pelemahan pasangan GBP/USD belum akan usai. “Meski besok data tenaga kerja AS negatif, pelemahan akibat BOE pangkas suku bunga akan mendominasi,” tebak Wahyu. Diprediksi mungkin pelemahannya saja yang mengecil tapi kans untuk berbalik arah dinilai belum akan terjadi. Sampai saat ini diprediksi upah tenaga kerja per jam di AS Juli 2016 naik dari 0,1% menjadi 0,2% serta tingkat pengangguran Juli 2016 yang turun dari 4,9% menjadi 4,8%. Sementara non farm payroll merosot dari 287.000 menjadi 180.000. Sehingga masih mixed datanya sampai saat ini. “Apalagi sebagian besar anggota MPC (Monetary Policy Committee) Inggris mensinyalkan akan memangkas suku bunga mendekati level 0 hingga akhir 2016 nanti,” tambah Wahyu. Jelas beban negatif poundsterling kian membengkak.