JAKARTA. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, mengatakan pemeriksaan Wakil Presiden Boediono pekan lalu salah satunya adalah untuk mengklarifikasi keterangan Wakil Presiden 2004-2009 Jusuf Kalla, tentang skandal bank Century.Abraham Samad juga mengatakan pemeriksaan Boediono bertujuan agar keterangan JK bisa dianggap utuh."Kita harus mengkonfirmasi kepada saksi lain agar keterangan ini menjadi utuh. Kita menginginkan mendapatkan suatu informasi, fakta serta bukti utuh," katanya di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin(25/11/2013).Soal hasil pemeriksaan Boediono, Abraham Samad mengaku belum bisa membeberkannya. Ia menganggap hal itu bagian dari detail penyidikan dan pembuktian di persidangan.Abraham Samad juga tidak mau membeberkan keterangan JK tentang siapa yang memiliki kewenangan mengucurkan dana talangan Rp 6,7 triliun itu."Jadi semua keterangan YBS (JK) akan kita tampung kemudian kita validasi, mengkonfirmasi keterangan yang satu dan yang lain, supaya kita bisa menilai keterangan apa keterangan itu betul atau tidak," kata Abraham Samad. (Muhammad Zulfikar)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Boediono diperiksa untuk konfirmasi keterangan JK
JAKARTA. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, mengatakan pemeriksaan Wakil Presiden Boediono pekan lalu salah satunya adalah untuk mengklarifikasi keterangan Wakil Presiden 2004-2009 Jusuf Kalla, tentang skandal bank Century.Abraham Samad juga mengatakan pemeriksaan Boediono bertujuan agar keterangan JK bisa dianggap utuh."Kita harus mengkonfirmasi kepada saksi lain agar keterangan ini menjadi utuh. Kita menginginkan mendapatkan suatu informasi, fakta serta bukti utuh," katanya di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin(25/11/2013).Soal hasil pemeriksaan Boediono, Abraham Samad mengaku belum bisa membeberkannya. Ia menganggap hal itu bagian dari detail penyidikan dan pembuktian di persidangan.Abraham Samad juga tidak mau membeberkan keterangan JK tentang siapa yang memiliki kewenangan mengucurkan dana talangan Rp 6,7 triliun itu."Jadi semua keterangan YBS (JK) akan kita tampung kemudian kita validasi, mengkonfirmasi keterangan yang satu dan yang lain, supaya kita bisa menilai keterangan apa keterangan itu betul atau tidak," kata Abraham Samad. (Muhammad Zulfikar)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News