Boediono nonton bareng film Soegija



JAKARTA. Heboh film Soegija telah menarik perhatian Wakil Presiden Boediono. Rencananya, Boediono menyempatkan waktu untuk menonton bareng film yang disutradarai oleh Garin Nugroho ini.

Biro pers Wakil Presiden menginformasikan, nonton bareng bakal digelar di gedung Epicentrum Kuningan, pada pukul 19.00 wib, Selasa (19/6).

Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan diproduseri oleh Djaduk Ferianto. Soegija tak seperti film Garin terdahulu yang cuma dimengerti segelintir orang atau hanya pantas untuk diikutkan festival. Seperti Daun di Atas Bantal, Puisi Tak Terkuburkan, Rembulan di Ujung Dahan, dan Aku Ingin Menciummu Sekali Saja.


Film ini ingin melukiskan kisah-kisah kemanusiaan di masa perang kemerdekaan bangsa Indonesia (1940-1949). Adalah Soegija (diperankan Nirwan Dewanto) yang diangkat menjadi uskup pribumi dalam Gereja Katolik Indonesia. Baginya kemanusiaan itu satu, kendati berbeda bangsa, asal-usul, dan ragamnya.

Dan perang adalah kisah terpecahnya keluarga besar manusia. Ketika Jepang datang ke Indonesia (1942), Mariyem ( Annisa Hertami) terpisah dari Maryono (Abe), kakaknya. Ling Ling (Andrea Reva) terpisah dari ibunya (Olga Lydia).

Tampaknya keterpisahan itu tidak hanya dialami oleh orang-orang yang terjajah, tetapi juga oleh para penjajah. Nobuzuki (Suzuki), seorang tentara Jepang dan penganut Buddhist, ia tidak pernah tega terhadap anak-anak, karena ia juga punya anak di Jepang. Robert (Wouter Zweers), seorang tentara Belanda yang selalu merasa jadi mesin perang yang hebat, akhirnya juga disentuh hatinya oleh bayi tak berdosa yang ia temukan di medan perang. Ia pun rindu pulang, ia rindu ibunya.

Di tengah perang pun Hendrick (Wouter Braaf) menemukan cintanya yang tetap tak mampu ia miliki karena perang. Soegija ingin menyatukan kembali kisah-kisah cinta keluarga besar kemanusiaan yang sudah terkoyak oleh kekerasan perang dan kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.