JAKARTA. Wakil Presiden Boediono mendorong agar konferensi World Coral Reef Conference di (WCRC) 2014 di Grand Kawanua Center, Manado, Sulawesi Utara mendiskusikan dan mewujudkan mekanisme kemitraan antarbangsa agar terumbu karang dunia dapat dikelola dan dipelihara secara lebih sustainable di masa yang akan datang. Karena itu, Wapres mengusulkan empat pandangan terkait pengelolaan terumbu karang. Pertama, konservasi dan pemanfaatan terumbu karang secara berkesinambungan dapat diimplementasikan melalui tindakan tepat-guna yang diadopsi secara global. "Tindakan ini harus mengacu pada visi jangka panjang, pendekatan terintegrasi, dengan effective governance, pendekatan yang ramah jender dan sensitif resiko bencana serta orientasi bisnis yang ramah lingkungan," ujar Boediono, seperti dikutip dari situs wapres, Jumat (16/5). Kedua, terumbu karang merupakan salah satu faktor utama dalam ekosistem laut yang perlu dipelihara agar produksi ikan dapat berjalan demi menjaga ketahanan pangan masyarakat. Untuk itu, diperlukan komitmen dan inisiatif di tingkat nasional, global, maupun regional untuk meningkatkan pengelolaan terumbu karang sebagai penopang laut dan sumber pangan yang berkesinambungan. Ketiga, inisiatif dan kemitraan yang efektif sangat dibutuhkan untuk mendorong upaya global dalam pengelolaan terumbu karang. Keempat, perlu didorong upaya-upaya yang telah ada dengan dukungan masyarakat internasional melalui forum-forum internasional.
Boediono usulkan 4 poin pengelolaan terumbu karang
JAKARTA. Wakil Presiden Boediono mendorong agar konferensi World Coral Reef Conference di (WCRC) 2014 di Grand Kawanua Center, Manado, Sulawesi Utara mendiskusikan dan mewujudkan mekanisme kemitraan antarbangsa agar terumbu karang dunia dapat dikelola dan dipelihara secara lebih sustainable di masa yang akan datang. Karena itu, Wapres mengusulkan empat pandangan terkait pengelolaan terumbu karang. Pertama, konservasi dan pemanfaatan terumbu karang secara berkesinambungan dapat diimplementasikan melalui tindakan tepat-guna yang diadopsi secara global. "Tindakan ini harus mengacu pada visi jangka panjang, pendekatan terintegrasi, dengan effective governance, pendekatan yang ramah jender dan sensitif resiko bencana serta orientasi bisnis yang ramah lingkungan," ujar Boediono, seperti dikutip dari situs wapres, Jumat (16/5). Kedua, terumbu karang merupakan salah satu faktor utama dalam ekosistem laut yang perlu dipelihara agar produksi ikan dapat berjalan demi menjaga ketahanan pangan masyarakat. Untuk itu, diperlukan komitmen dan inisiatif di tingkat nasional, global, maupun regional untuk meningkatkan pengelolaan terumbu karang sebagai penopang laut dan sumber pangan yang berkesinambungan. Ketiga, inisiatif dan kemitraan yang efektif sangat dibutuhkan untuk mendorong upaya global dalam pengelolaan terumbu karang. Keempat, perlu didorong upaya-upaya yang telah ada dengan dukungan masyarakat internasional melalui forum-forum internasional.