Boeing Beli Kembali Spirit Aero Senilai US$ 4,7 Miliar



KONTAN.CO.ID - Ditengah isu keselamatan yang menerpanya, Boeing Corporation membuat kesepakatan untuk membeli kembali Spirit AeroSystems Holdings Inc senilai US$ 4,7 Miliar.

Melansir Reuters, Boeing membeli kembali mantan anak perusahaannya yang dilepas tahun 2015 silam dengan harga sekitar US$ 37,25 per saham. Namun secara total nilainya mencapai US8,3 miliar karena termasuk utang Spirit.

Harga yang dibayarkan Boeing adalah 30% di atas harga penutupan saham Spirit pada 29 Februari, sehari sebelum perusahaan tersebut mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan pembicaraan merger.


“Kami yakin kesepakatan ini demi kepentingan terbaik masyarakat penerbangan, pelanggan maskapai penerbangan kami, karyawan Spirit dan Boeing, pemegang saham kami, dan negara secara lebih luas,” kata Chief Executive Officer Boeing Dave Calhoun dalam pernyataannya.

Setelah kesepakatan ini terjadi, saham Spirit mengalami kenaikan sekitar 5,8% dalam perdagangan pra-pasar, sementara Boeing turun 1,3%. Ini semakin memperdalam penurunan saham perusahaan selama enam bulan pertama tahun 2024 yang sudah mencapai kisaran 30%.

Bukan hanya Boeing, kompetitornya Airbus juga dikabarkan mengambil alih beberapa pabrik Spirit. Namun menurut salah seorang sumber, karena aktivitas Spirit yang berhubungan dengan Airbus merugi, pembuat pesawat Eropa tersebut mendesak kompensasi sebagai imbalan atas pengambilalihan pabrik tersebut.

Baca Juga: Bocorkan Penyelidikan 737 Max, AS Kembali Beri Sanksi ke Boeing

Melansir Bloomberg, Airbus mengatakan pihaknya akan menerima kompensasi sebesar $559 juta dari Spirit. Namun bagaimana kepastiannya, masih akan menunggu batas akhir kesepakatan. Sementara pihaknya akan membayar pemasok secara simbolis sebesar $1 untuk aset tersebut. 

Airbus mengatakan pihaknya menandatangani perjanjian yang mengikat dengan Spirit yang akan membuat pembuat pesawat mengambil fasilitas yang membuat bagian badan pesawat A350 di Kinston, North Carolina, dan St. Nazaire di Perancis. Mereka juga akan berupaya untuk membeli produksi sayap dan bagian tengah badan pesawat A220 di Belfast, Irlandia Utara, dan Casablanca, Maroko, serta pembuatan tiang A220 di kantor pusat Spirit.

Asal tau saja, Boeing sedang mencoba mengatasi kesulitan pasca insiden ledakan penutup pintu pada pesawat jet Alaska Airlines 737 MAX 9 pada 5 Januari lalu. Pemerintah AS berencana untuk menuntut Boeing, sehingga produsen pesawat tersebut harus memilih antara mengaku bersalah atau mengambil risiko untuk diadili. 

Editor: Putri Werdiningsih
TAG: