Boeing Incar US$ 22 Miliar dari Penerbitan Saham Baru dan Surat Utang



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Boeing meluncurkan penawaran saham yang dapat mengumpulkan dana hingga US$ 22 miliar. Dana tersebut akan digunakan produsen pesawat ini untuk memperkuat keuangan yang terhimpit pemogokan pekerja selama lebih dari sebulan dan mempertahankan peringkat investment-grade.

Perusahaan ini akan menawarkan 90 juta saham biasa dan US$ 5 miliar dalam surat berharga yang dapat dikonversi.

Langkah ini dianggap akan meningkatkan keuangan Boeing yang terpuruk sejak sekitar 33.000 pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja bagian mesin mogok kerja pada September. Perusahaan ini juga menghentikan produksi model termasuk pesawat 737 MAX yang menjadi sumber pendapatan utamanya.


Baca Juga: Apple Bakal Tambah Investasi di China

"Penawaran itu tentu menguntungkan bagi kualitas kredit. Kami akan memasukkannya ke dalam penilaian kami terhadap peringkat tersebut dalam konteks arus kas bebas negatif yang berkelanjutan," kata Ben Tsocanos, direktur kedirgantaraan di S&P Global Ratings dikutip Reuters.

Boeing tidak pernah jatuh di bawah peringkat investment-grade. Jika penawaran utama kelebihan permintaan, perusahaan ini memiliki opsi untuk menerbitkan 13,5 juta saham lagi dan dapat meningkatkan penawaran wajib konversi sebesar US$ 750 juta lagi, menurut lembar persyaratan yang dilihat oleh Reuters.

Berdasarkan harga penutupan hari Jumat, Boeing dapat memperoleh US$ 13,95 miliar dari penawaran saham biasa dan tambahan US$ 2,1 miliar jika penerbitan tersebut kelebihan permintaan, meskipun penerbitan tersebut biasanya dihargai dengan diskon untuk memastikan permintaan yang cukup. Perusahaan ini juga dapat memperoleh hingga US$ 5,75 miliar dari penawaran wajib konversi, kata lembar persyaratan dikutip Reuters.

Sekuritas wajib yang dapat dikonversi alias mandatory convertible securities tersebut dipasarkan kepada investor dengan kisaran dividen 6% hingga 6,5%, dan premi 17,5% hingga 22,5% terhadap harga penutupan terakhir saham sebesar US$ 155,01, saat dikonversi menjadi saham pada atau sebelum tanggal jatuh tempo 15 Oktober 2027.

Peningkatan modal sangat penting bagi Boeing untuk mempertahankan peringkat kredit berperingkat investasi. Lembaga pemeringkat telah memperingatkan pemogokan berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan peringkat kredit pembuat pesawat tersebut. Karena Boeing haru meningkatkan biaya modal.

Pembuat pesawat tersebut sudah terhuyung-huyung sejak terjadi ledakan panel di udara pada jet MAX-nya pada Januari.

Kombinasi dari masalah ketenagakerjaan dan masalah produksinya telah menyebabkannya menghabiskan uang tunai dalam tiga kuartal terakhir. Minggu lalu, perusahaan ini melaporkan kerugian kuartal ketiga sebesar US$ 6 miliar dan mengatakan akan menghabiskan lebih banyak kas pada tahun depan.

Pada hari yang sama, para pekerja yang mogok menolak kontrak yang telah diperbaiki karena tidak memenuhi tuntutan mereka untuk kenaikan upah sebesar 40% dan pemulihan program pensiun manfaat pasti, yang kemungkinan besar tidak akan diberlakukan kembali oleh Boeing.

Pemogokan tersebut merugikan perusahaan lebih dari US$ 1 miliar per bulan, menurut satu perkiraan yang dirilis sebelum Boeing mengumumkan akan memangkas 10% tenaga kerjanya.

Awal bulan ini, Boeing juga telah menandatangani perjanjian kredit senilai US$ 10 miliar dengan bank dan mengumumkan rencana untuk mengumpulkan hingga US$ 25 miliar melalui penawaran saham dan utang.

Di saat yang sama S&P juga memperingatkan potensi penurunan peringkat jika saldo kas Boeing turun di bawah US$ 10 miliar atau jika perusahaan harus meningkatkan leverage untuk membayar utang jatuh tempo.

Baca Juga: Global Markets-Stocks Fall, Gold Retreats from Record Peak Amid US Election Worries

Boeing memiliki uang tunai dan surat berharga yang dapat dipasarkan sebesar US$ 10,50 miliar per 30 September. Perusahaan ini memiliki utang sebesar US$ 11,5 miliar yang jatuh tempo hingga 1 Februari 2026 dan berkomitmen untuk menerbitkan sahamnya senilai US$ 4,7 miliar untuk mengakuisisi Spirit AeroSystems dan menanggung utangnya.

Reuters pada awal bulan ini mengatakan bahwa Boeing sedang memeriksa opsi untuk mengumpulkan miliaran dolar melalui penjualan saham dan surat berharga sejenis ekuitas.

Boeing mengatakan pada Senin bermaksud untuk menggunakan hasil penjualan untuk tujuan umum perusahaan, termasuk melunasi utang.

Selanjutnya: Meski Naik Yield SBN Bergerak Naik, Prospek Penurunan Belum Hilang

Menarik Dibaca: Air Galon Polikarbonat Bisa Tercemar BPA Kala Distribusi, Berikut Penjelasannya

Editor: Avanty Nurdiana