Boeing Kebanjiran Pesanan di Tahun 2022, Tapi Belum Sanggup Kalahkan Airbus



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Boeing mencatat lonjakan yang cukup besar dalam jumlah pesanan yang mereka terima di tahun 2022. Sayangnya, pabrikan asal AS ini masih belum sanggup mengalahkan saingannya dari Belanda, Airbus.

Dilansir dari Reuters, tahun lalu Boeing berhasil mengirimkan 480 pesawat dan memenangkan tender untuk 774 pesanan baru pada tahun 2022.

Sementara itu, Airbus sukses mengirim 661 pesawat dan mendapat 1.078 pesanan baru sepanjang tahun 2022, atau sekitar 820 pesanan setelah mengizinkan pembatalan pesanan.


Adanya sentimen dari China sepertinya cukup berpengaruh pada penjualan Boeing. Tahun lalu Boeing hanya mengirim 8 pesawat ke China, sementara Airbus lebih dari 100.

Baca Juga: Twitter Diretas, 200 Juta Alamat Email Pengguna Bocor

Pada bulan Juli, tiga maskapai terbesar di China sepakat untuk membeli 292 unit pesawat Airbus 300. Di sisi lain, pada bulan September Boeing baru memastikan akan memasarkan ulang lebih dari 100 unit pesawat Boeing 737 MAX ke China.

Sekretaris Perdagangan AS, Gina Raimondo, pada tahun 2021 sempat mengeluh karena menilai pemerintah China sengaja  mencegah maskapai penerbangan domestiknya membeli pesawat Boeing. Padahal, nilainya ditaksir mencapai puluhan miliar dolar.

Bulan Oktober lalu CEO Boeing, Dave Calhoun, berharap perusahaannya bisa mengirim lebih banyak pesawat ke China. Di saat yang sama, Calhoun pesimis sikap China akan berubah.

Baca Juga: Kehilangan Hampir Rp 3.000 Triliun, Nama Elon Masuk Guinness World Record

Boeing mengatakan bahwa jumlah backlog resminya per 31 Desember 2022 naik menjadi 4.578 pesawat, termasuk 3.628 unit 737 MAX. Sekitar 80% pengirimannya pada tahun 2022 adalah untuk tipe 737.

Boeing mendapat pesanan kotor sebanyak 935 unit untuk tahun 2022 sebelum pembatalan dan penyesuaian akuntansi.

Pengiriman Boeing di tahun 2022 juga termasuk 31 unit Boeing 787 Dreamliners, 10 di antaranya resmi diserahkan pada bulan Desember.