KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Boeing Co optimistis tetap adanya pembiayaan bagi pembeli pesawat perusahaan untuk menerima pengiriman walau industri penerbangan masih terseok-seok akibat pandemi virus corona (Covid-19). 

Sebenarnya, saat ini masih ada kekhawatiran terkait akses maskapai ke pinjaman bank komersial.

Mengutip Reuters, kebutuhan dana di seluruh industri yang mendukung pengiriman pesawat turun sekitar 40% menjadi US$ 59 miliar pada tahun 2020. Pandemi Covid-19 menahan produksi yang sudah melemah dengan landasan Boeing 737 MAX pada tahun 2019.

“Terlepas dari dampak Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya pada industri kedirgantaraan global, secara umum likuiditas terus berlanjut di pasar bagi pelanggan kami dan berharap ini semakin meningkat saat perjalanan mulai pulih,” kata Presiden Boeing Capital Tim Myers seperti dikutip dari Reuters.

Penerbangan telah menjadi kelas aset alternatif yang tumbuh cepat selama dekade terakhir, karena investor berbondong-bondong menuju investasi dalam mata uang dolar yang menawarkan pengembalian yang relatif tinggi. Hanya saja, pandemi melanda industri sehingga mengakibatkan selisih kredit melebar, pasar modal ditutup untuk penerbangan dan perbankan pun mundur.

Baca Juga: Scoot jadi maskapai LCC pertama yang meraih status diamond dalam audit health safety

"Kini, pasar modal kembali, dan sumber pendanaan baru dari investor institusional dan dana datang ke pasar," tambah Myers

Satu kekhawatiran tersisa terkait ketersediaan pendanaan bank komersial. Biasanya, pendanaan bank komersial mencapai sekitar sepertiga dari pembiayaan yang dibutuhkan untuk mendukung pengiriman jet.

Pinjaman komersial telah pulih sejak 2020 tetapi tetap dalam daftar pantauan Boeing bersama dengan instrumen terkait pajak tertentu. Namun untuk saat ini, modal dari dana investasi sedang mengisi celah tersebut.

“Kami berharap modal akan terus disalurkan ke sektor ini oleh pemain mapan dan sebagai pendatang baru mencari peluang selama pemulihan industri,” pungkas Myers.

Selanjutnya: Gara-gara ikut ritual di Sungai Gangga, ratusan orang di India terinfeksi Covid-19

Editor: Anna Suci Perwitasari