Bogasari Bantu Tingkatkan Usaha TEFA Cullinary SMKN 3 Sukabumi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 11 tenaga pengajar jurusan tata boga dari SMK Negeri 3 Sukabumi mengikuti pelatihan khusus di Bogasari Baking Center (BBC) pada Kamis (23/2).

Pelatihan dengan tematik aneka kue kering ini dalam rangka pengembangan usaha produksi kue lebaran yang sudah 2 tahun terakhir ini dijalankan Teaching Factory (TEFA) Cullinary SMKN 3 Sukabumi.

Pelatihan khusus ini berlangsung dari pagi sampai sore hari dan dibimbing langsung baker senior Bogasari, Haryanto. Ada 4 resep yang diajarkan dengan konsep full hands on atau 80 persen praktik yakni Nastar, Lidah Kucing, Putri Salju Oreo dan Nutella Thumbprint Cookies. Pemilihan keempat resep produk kue kering ini sesuai dengan target pasar TEFA Cullinary SMKN 3 Sukabumi dalam Ramadhan tahun ini.


Pelatihan khusus ini memang masih bagian dari perjanjian kerja sama Bogasari dengan SMKN 3 Sukabumi sebagai peserta SMK PK (Pusat Keunggulan) yang ditandatangani pada September 2022. Ada banyak kegiatan Bogasari Mengajar yang digelar selama kerja sama SMK PK 3 tahun  ke depan.

“Yang pasti seluruh program kegiatan Bogasari Mengajar bertujuan untuk meningkatkan mutu para pengajar dan siswa, serta usaha makanan berbasis terigu yang dijalankan melalui TEFA Cullinary SMKN 3 Sukabumi,” ucap Anwar Agus, Vice President Human Resources (VP HR) PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari dalam siaran pers, Kamis (23/2).

Baca Juga: Hadapi Tantangan Tahun Depan, Bogasari Siap Berkolaborasi dengan UKM

Teaching Factory atau TEFA adalah suatu konsep pembelajaran yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan pengetahuan sekolah. Ada 4 tujuan dari program TEFA yakni meningkatkan kompetensi lulusan, meningkatkan jiwa wirausaha lulusan, menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang memiliki daya saing dan nilai tambah, serta meningkatkan sumber pendapatan sekolah.

Menurut Ira Yulia, Wakil Kepala SMKN 3 Sukabumi yang juga turut serta dalam pelatihan khusus ini, TEFA Cullinary di sekolahnya mulai berdiri sejak tahun 2019 dengan produk yang dibuat aneka produk pastry, bakery dan katering.

Namun khusus kue kering, baru produksi secara massal sejak tahun 2021. Produknya antara lain black cookies, putri salju, raibow crispy, nastar, cokelat stick, kastangels, mede cookies, lemon cookies; dan masih banyak lagi.

Omset dari TEFA Cullinary SMKN 3 di tahun 2021 mencapai Rp 96,8 juta yang merupakan hasil penjualan 1.859 toples aneka kue kering. Produksi saat itu melibatkan 12 guru dan dan 96 siswa kelas XI yang sedang melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di Tefa Cullinary.

Lalu tahun 2022 seiring makin meredanya pandemi, omset naik menjadi Rp 148,9 juta dari hasil penjualan 2.624  toples. Pada produksi 2022 melibatkan 11 guru, 2 asisten guru, dan 142 orang siswa yang berasal dari siswa kelas XI dan XII.

“Makanya Bogasari  berharap, dengan adanya pelatihan khusus dan pendampingan saat produksi nanti, omset kue kering dari TEFA Cullinary SMKN 3 Sukabumi pada Ramadhan 2023 ini bisa meningkat lagi. Minimal ada kenaikan 10 persen dibanding tahun lalu. Apalagi materi pelatihan ini diperkaya juga dengan tips dan trik serta manajemen perhitungan usaha,” harap VP HR Bogasari Anwar Agus.

Ia menambahkan, peningkatan usaha TEFA Cullinary yang dijalankan sekolah menjadi alat ukur keberhasilan dari program CSR Bogasari di sektor SMK PK melalui Bogasari Mengajar. Tidak hanya kompetensi guru yang terus ditingkatkan, tapi juga para siswa melalui program pemagangan khusus.

Sejak Februari 2023, ada 11 siswa pilihan dari SMKN 3 jurusan tata boga yang berlatih penuh di BBC selama 10 hari. Tidak hanya kelas teori dan praktik, tapi juga ada ujian untuk mendapatkan sertifikasi dari BBC.

Setelah itu, mereka mengikuti pemagangan di BBC, kantin Bogasari, bahkan di UKM selama 3 bulan lebih.

Ira, Wakil Kepala SMKN 3 juga menaruh harapan besar terhadap kerja sama dengan Bogasari ini. Terkait pelatihan khusus produk Ramadhan ini, pihak sekolah sangat antusias sehingga datang jauh-jauh dari Sukabumi dan berangkat sejak jam 3 subuh.

Selain pelatihan, para guru juga berkesempatan meninjau langsung area produksi terigu, pasta, bahkan pusat laboratorium Bogasari.

“Banyak sekali ilmu tambahan dari sisi industri yang kami dapatkan. Banyak sisi ilmiah yang kami dapatkan saat kunjungan industri maupun saat pelatian dan sangat memperkaya materi pengajaran kami kepada para siswa jurusan tata boga,” ungkap Wakil Kepala SMKN 3 Sukabumi di sela-sela pelatihan di Bogasari.

Baca Juga: Prospek Indofood Sukses Makmur (INDF) Diramal Lebih Baik, Simak Rekomendasi Sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat