KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi UKM, Bogasari memberikan pelatihan pengolahan makanan berbasis tepung terigu kepada 3.395 warga DKI Jakarta yang mayoritas adalah kaum ibu. Ribuan warga DKI Jakarta ini akan dibina oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Program Jakpreneur untuk menjadi calon UKM sektor makanan berbasis tepung terigu. “Pelatihan online ini diberikan oleh Bogasari tanpa berbayar sebagai bentuk dukungan penuh kepada pemerintah khususnya Pemprov DKI Jakarta dalam melahirkan UKM baru sebagai upaya menjaga dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” kata Anwar Agus, Vice President People Organization & Development (POD) PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Boogasari Flour Mills dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (13/8).
Baca Juga: Bogasari gelar pelatihan bagi pesantren Secara resmi pelatihan mulai dijalankan Rabu (12/8) secara online yang dipandu baker dari Bogasari Baking Center (BBC) yang berlokasi di pabrik Bogasari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelatihan dibagi dalam 7 gelombang dan diikuti sekitar 485 orang setiap gelombang, yang kesemuanya merupakan warga DKI Jakarta. Pelatihan akan berlangsung setiap hari Rabu dengan menggunakan aplikasi zoom.
Baca Juga: Berikut 3 ide bisnis saat pandemi yang sayang Anda lewatkan Program pelatihan ini merupakan bentuk kerja sama yang ditawarkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta melalui program Jakpreneur kepada Bogasari. Untuk itu, proses seleksi dan pedaftaran dikelola oleh Dinas PPKUKM, dan Bogasari diminta untuk memberikan pelatihan pengolahan makanan berbasis terigu. Program ini juga melibatkan Bank DKI dalam hal permodalan dan DPM-PTSP untuk bidang perizinan usaha.
Baca Juga: Bangga Buatan Indonesia di era New Normal, BNI Dorong Mitra UMKM Go Online “Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor bahan makanan dan memiliki pelanggan 65% adalah UKM, Bogasari optimistis bahwa usaha kuliner berbasis tepung terigu sangatlah potensial dan bertumbuh selama pandemi Covid-19 ini,” tambah Anwar. Terkait materi pelatihan, Bogasari sengaja menawarkan kepada Pemerintah DKI resep yang mudah dan praktis untuk diolah para peserta, yakni cinnamon churros dan chese stick. Apalagi ribuan peserta program ini baru mau buka usaha makanan sehingga patut dipertimbangkan tingkatan kemampuan dan peralatan serta permodalannya. Namun setiap gelombang hanya mendapatkan satu resep dan pembagiannya diatur oleh Dinas PPKUKM. Kedua resep ini juga masuk dalam kategori jajanan pasar dan sangat digemari anak kecil hingga kalangan pemuda sehingga potensi pasarnya besar. Irvan, baker dari BBC yang memandu langsung pelatihan ini menegaskan bahwa seluruh peserta tidak hanya diajarkan cara membuat makanan jenis jajanan pasar tersebut. Tapi juga dilengkapi dengan perhitungan modal usaha, harga pokok produk, dan keuntungan. “Kalau nanti para peserta sudah buka usaha, dengan harga per satu pack isi 5 buah Rp 8.000, sudah bisa mendapatkan untung minimal 40%. Dan ini jajanan pasar kekinian yang potensi pembelinya cukup besar, karena murah dan enak buat camilan,” jelar Irvan.
Plt Kepala Dinas PPKUKM,. Andri Yansyah yang membuka acara pelatihan ini secara virtual menegaskan bahwa program ini tepat untuk masyarakat DKI yang saat ini sedang terdampak pandemi Covid-19. Ia berharap agar masyarakat bersemangat tidak hanya saat pelatihan, tapi juga sampai menjadi entrepreneur yang menciptakan kemandirian ekonomi. “Dinas PPKUKM akan memonitor dan me-review, bahkan berkewajiban menjadikan peserta pelatihan ini sebagai mitra yang nantinya akan memasok snack atau kue dalam berbagai acara internal maupun eksternal dinas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta,” ujar Andri. Ia menambaghkan, Jakpreneur merupakan salah satu kegiatan strategis daerah (KSD) yang dilakukan untuk mengembangkan potensi keterampilan dan kemandirian berusaha dengan cara kolaboratif antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dunia pendidikan, dunia usaha, masyarakat dan pihak-pihak lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon