Bogasari masih mencetak pertumbuhan di tengah perlambatan industri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri tepung terigu memprediksikan pertumbuhan bisnis segmen ini cenderung melambat. Sebelumnya. Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) memprediksi pertumbuhan konsumsi tepung terigu masih akan melambat pada tahun ini. Hingga kuartal ketiga 2019, penjualan tepung terigu hanya tumbuh 0,65%.

Mengutip data Aptindo, pertumbuhan konsumsi tepung terigu nasional ini turun dari angka 7,72% di tahun 2016. Angka penjualan tersebut pun lebih rendah dari 6,41% di tahun 2017 dan 3,79% di tahun 2018.

Aptindo memprediksikan pertumbuhan konsumsi tepung terigu tahun ini tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi global dan nasional pun melambat.

Baca Juga: Produk konsumen bermerek menyumbang margin terbesar bagi Indofood (INDF)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) divisi Bogasari pun enggan menyebut target hingga tutup tahun ini. "Kalau dikatakan secara nasional, tidak ada pertumbuhan dibandingkan tahun lalu, khusus tahun ini karena memang ada perlambatan ekonomi," kata Direktur Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang, Senin (04/11).

Meski begitu, segmen Bogasari masih mencatatkan pertumbuhan penjualan di tengah-tengah perlambatan tersebut. Menilik laporan keuangan kuartal III 2019 Indofood Sukses Makmur, penjualan segmen Bogasari tercatat sebesar Rp 17,26 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2019. 

Penjualan ini tumbuh 12,20% secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu Rp 15,39 triliun. Pasar terbesar penjualan tepung terigu Bogasari adalah UMKM yang mencapai 65%, diikuti industri besar 30% dan rumah tangga 5%.

Baca Juga: Penjualan hanya naik 6%, Indofood Sukses Makmur (INDF) mencatat kenaikan laba 25%

Asal tahu saja, segmen Bogasari memiliki kontribusi terbesar kedua pada penjualan bersih Indofood Sukses Makmur yakni sebesar 29,85%. Kontribusi penjualan terbesar masih berasal dari penjualan segmen produk konsumen bermerek, yakni sebesar Rp 32,25 triliun atau setara dengan 55,75% dari penjualan bersih Indofood Sukses Makmur. Sementara itu, sekitar 14,4% penjualan sisanya berasal dari dua segmen lain yakni segmen agribisnis dan distribusi.

Untuk diketahui, Indofood Sukses Makmur memasang target pertumbuhan normatif yang disesuaikan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada tahun depan. “Jadi kalau pertumbuhan GDP (gross domestic product) 5% ya, kami akan coba ikuti,” ujar Franky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati