JAKARTA. Rachmat Gobel, Chairman Panasonic Gobel Group akhirnya angkat bicara terkait kabar penutupan pabrik yang dilakukannya di Cikarang. Mantan menteri perdagangan itu memastikan tidak ada penutupan pabrik seperti yang ramai diberitakan. Menurutnya yang dilakukan hanyalah melakukan penggabungan. “Panasonic berbeda dengan Toshiba dan Ford. Panasonic tetap terus mempunyai optimisme terhadap ekonomi Indonesia,” tegasnya pada KONTAN, Kamis (4/2). Panasonic Indonesia memutuskan dilakukannya penggabungan dua usaha yaitu PT Panasonic Lighting Indonesia (PESLID) yang memproduksi lampu compact fluorescent lamp (CFL) atau lampu bohlam dan PT Panasonic Gobel Eco Solution Manufacturing Indonesia (PESGMFID) yang memproduksi luminer LED. Terhitung mulai 1 Januari kemarin, karena penggabungan tersebut, proses produksi saat ini dilakukan di Rembang, Pasuruan, Jawa Timur dan Cileungsi, Bogor. “Memang untuk pabrik lighting di Pasuruan sudah tidak mempunyai daya saing dengan produk-produk impor dari China,” ujarnya. Menurutnya langkah ini dilakukan agar pertumbuhan bisa lebih besar kedepannya. Sekarang ini permintaan produksi CFL terus menurun di pasar Jepang dan domestik dengan kecenderungan pindah ke teknologi LED.
Bohlam Panasonic tak mampu bersaing dengan China
JAKARTA. Rachmat Gobel, Chairman Panasonic Gobel Group akhirnya angkat bicara terkait kabar penutupan pabrik yang dilakukannya di Cikarang. Mantan menteri perdagangan itu memastikan tidak ada penutupan pabrik seperti yang ramai diberitakan. Menurutnya yang dilakukan hanyalah melakukan penggabungan. “Panasonic berbeda dengan Toshiba dan Ford. Panasonic tetap terus mempunyai optimisme terhadap ekonomi Indonesia,” tegasnya pada KONTAN, Kamis (4/2). Panasonic Indonesia memutuskan dilakukannya penggabungan dua usaha yaitu PT Panasonic Lighting Indonesia (PESLID) yang memproduksi lampu compact fluorescent lamp (CFL) atau lampu bohlam dan PT Panasonic Gobel Eco Solution Manufacturing Indonesia (PESGMFID) yang memproduksi luminer LED. Terhitung mulai 1 Januari kemarin, karena penggabungan tersebut, proses produksi saat ini dilakukan di Rembang, Pasuruan, Jawa Timur dan Cileungsi, Bogor. “Memang untuk pabrik lighting di Pasuruan sudah tidak mempunyai daya saing dengan produk-produk impor dari China,” ujarnya. Menurutnya langkah ini dilakukan agar pertumbuhan bisa lebih besar kedepannya. Sekarang ini permintaan produksi CFL terus menurun di pasar Jepang dan domestik dengan kecenderungan pindah ke teknologi LED.