BoJ : Ekonomi Jepang berada dalam tekanan kuat



TOKYO. Perekonomian Jepang tengah menghadapi tekanan besar imbas dari terjadinya musibah gempa bumi dan tsunami disusul meletusnya pembangkit listrik tenaga nuklir di sana. Bank sentral Jepang yakni Bank of Japan (BoJ) mengungkapkan, tekanan terbesar bagi perekonomian sebagian besar berasal dari terhentinya produksi dan terputusnya rantai pasokan barang. BoJ mempertahankan bunga acuan di level 0,1%. Bank sentral Jepang juga mengungkapkan akan menawarkan kredit senilai US$ 11,7 miliar bagi institusi-institusi keuangan yang terhempas musibah-musibah tersebut. Bunga dari pinjaman ini hanya 0,1%."BoJ menilai masih belum perlu untuk mempermudah kebijakan lebih lanjut, dan memilih untuk tetap bertahan sementara waktu kecuali krisis nuklir menjadi kian memburuk atau berjuang memulihkannya dalam bulan-bulan mendatang," ujar Masamichi Adachi, analis dari JP Morgan Securities di Tokyo.Adachi menambahkan, tingkat kerusakan akibat musibah gempa dan tsunami kini semakin jelas. Menurutnya, BoJ mestinya mengeluarkan peringatan lebih lanjut terkait dampak musibah tersebut terhadap perekonomian. "BoJ mungkin akan memangkas proyeksi ekonomi untuk tahun fiskal berjalan. Tapi mungkin akan menaikkan perkiraan untuk tahun fiskal berikutnya dalam laporan outlook ekonomi, akhir bulan ini," jelasnya.


Editor: Ruisa Khoiriyah