BoJ prediksikan pertumbuhan ekonomi nasional moderat



JAKARTA. Bank sentral Jepang terus mencoba meyakinkan pasar, bahwa perekonomian negeri sakura tersebut terus mengalami percepatan. Hidetoshi Kamenzaki, anggota dewan gubernur Bank of Japan (BoJ) mengatakan, sinyal ini terlihat dari pertumbuhan ekspor dan melemahnya nilai tukar yen.

Sekadar informasi, sejak penguatan tertinggi pada November 2010 lalu di posisi USD/JPY 80,22, Yen telah melemah 1,5% sampai hari ini di posisi USD/JPY 81,48, pukul 12.00 WIB.

"Besar kesempatan bagi perekonomian Jepang untuk keluar dari kemerosotan dengan cepat dan akan menjalani pertumbuhan moderat," kata Kamezaki, hari ini (2/2) dalam pidatonya di Saga, Jepang.


Menurut Kamezaki, penguatan kembali perekonomian Jepang ini tidak akan terlalu besar. Alasannya, perusahaan dan rumah tangga masih menahan pengeluaran, karena ketidakpastian kondisi global yang dipicu volatilitas pasar finansial global dan krisis utang Eropa.

Pada akhir Januari lalu, Gubernur BoJ Masaaki Shirikawa juga mengungkapkan, perekonomian Jepang di semester I tahun ini akan berkembang, setelah menggeliat di kuartal IV tahun lalu. Pertumbuhan ekspor Jepang mengalami percepatan pada November dan Desember 2010, dan produksi industri meningkat paling banyak selama sebelas bulan sebelumnya, didorong permintaan dari Jepang dan China. "Tertahannya penguatan yen juga berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi ini," kata Shirikawa.

Optimisme Jepang terlihat ketika BoJ menaikkan prediksi inflasi inti sebesar 0,3% dari 0,1%. Inflasi inti ini di luar komoditas pangan. Kenaikan ini terdorong pertumbuhan ekspor dan naiknya harga komoditas.

Selain menjalankan agenda pertumbuhan moderat pada perekonomian, para pembuat kebijakan Jepang juga berjanji mengatasi masalah potensi beban utang. Pekan lalu, pemeringkat Standard & Poor's memangkas peringkat utang Jepang menjadi AA- dengan pertimbangan, anggaran Jepang akan mengalami defisit karena beban utang.

Editor: Sanny Cicilia