KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) harus rela menderita rugi pada semester I-2023. Kerugian ini disebabkan oleh perubahan selisih kurs dan nilai investasi yang ditanamkan EMTK. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023, EMTK membukukan pendapatan bersih Rp 7,75 triliun. Nilai itu tumbuh 9,21% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 7,09 triliun. 

Detailnya, penjualan barang berkontribusi sebesar Rp 3,64 triliun dari seluruh pendapatan EMTK. Pendapatan dari iklan bersih mencapai Rp 2,56 triliun atau turun 3,46 secara tahunan.

Kemudian pendapatan dari jasa kesehatan dan rumah sakit menyumbang sebesar Rp 969,04 miliar. Nilai tersebut tumbuh 11,43 YoY dari Rp 869,57 miliar. 

Selanjutnya pendapatan dari jasa VAST, perbaikan, perawatan dan dukungan teknis mencapai Rp 86,86 miliar. Lalu, ada pendapatan lain-lainnya senilai Rp 485,1 miliar. 

Baca Juga: Emiten Holding Lebih Tahan Banting Terhadap Rotasi Sektor, Ini Rekomendasi Sahamnya

Beban pokok pendapatan Elang Mahkota Teknologi juga ikut terkerek sebesar 22,48% YoY menjadi  Rp 6,38 triliun akhir Juni 2023. Adapun beban pokok EMTK di akhir Juni 2022 mencapai Rp 5,21 triliun.

Namun pada paruh pertama tahun ini, EMTK mencatatkan rugi selisih kurs bersih sebesar Rp 267,24 miliar. Ini berbalik dari laba selisih kurs bersih senilai Rp 68,76 miliar pada periode Januari–Juni 2022.  

Akibatnya, emiten klan Sariaatmadja ini membukakan rugi usaha sebesar Rp 290,79 miliar pada semester I-2023 atau berbalik dari laba usaha senilai Rp 489,46 miliar di semester I-2022.

Baca Juga: Nasib Investasi Elang Mahkota Teknologi (EMTK) di Saham Perusahaan Teknologi

Keadaan semakin diperburuk dari pos investasi. Pasalnya, EMTK harus menanggung rugi atas investasi bersih sejumlah Rp 169,69 miliar per 30 Juni 2023 dari laba atas investasi sebesar Rp 441,46 miliar.

EMTK juga mencatatkan rugi dari entitas asosiasi sebesar Rp 123,2 miliar hingga tutup semester I-2023, dibandingkan laba dari entitas asosiasi sebesar Rp 2,04 triliun. 

Alhasil, EMTK menderita rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 444,18 miliar. Padahal, pada semester I-2022, EMTK masih mencetak laba bersih senilai Rp 2,7 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati