Bongkar muat alat berat dan sparepart Indonesia Kendaraan Ternimal (IPCC) melonjak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pulihnya sektor otomotif berdampak positif terhadap PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). Buktinya, Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Mei 2021 memaparkan nilai ekspor nonmigas mencapai US$ 3,65 miliar atau meningkat 44,96% dibandingkan ekspor nonmigas Mei 2020 sebesar US$ 2,52 miliar. Ekspor nonmigas berkontribusi sebanyak 4,59%.

Di Terminal IPCC ekspor bongkar muat alat berat lebih tinggi sebesar 17,39% mencapai 540 unit bila dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama. Sedangkan impor bongkar muat alat berat naik sebesar 203,53% mencapai 516 unit.

“Seiring meningkatnya kebutuhan akan kendaraan Alat Berat untuk kebutuhan manufaktur, pertambangan, perkebunan dan lainnya,” ucap Reza Priyambada, Investor Relation Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC).


Baca Juga: Tahun ini, Centratama Telekomunikasi (CENT) incar peningkatan pendapatan 12%

Di Terminal Internasional IPCC khusus bulan Mei 2021, aktivitas bongkar muat kendaraan CBU yang ditangani IPCC mengalami kenaikan 194,25% menjadi 19.688 unit CBU dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu. Adapun jumlah impor, aktivitas bongkar muat naik 166,32% menjadi 3.835 unit CBU dibandingkan bulan Mei tahun 2020.

IPCC meningkat dalam impor alat berat memberikan dampak positif pada kinerja spareparts alat berat yang telah melakukan bongkar muat mengalami peningkatan 252,60% sebanyak 5.395 m3 dibanding bulan yang sama di tahun lalu. Kemudian ekspor cenderung rendah 57,75% sebanyak 1.693 M3 dibandingkan tahun lalu.

Di Terminal IPCC, kargo alat berat yang ditangani sepanjang 5 bulan tahun ini dalam ekspor mengalami peningkatan sebesar 3,46% sebanyak 2.783 unit. Pada impor sebanyak 2.127 unit alat berat.

Pada kargo kendaraan CBU di Terminal IPCC menangani ekspor sebanyak 120.506 unit CBU atau naik 24,90% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Kemudian impor sebanyak 19.212 unit CBU atau naik 5,36%.

Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) bagikan dividen 80% dari laba tahun 2020

Secara akumulasi di sepanjang 5 bulan tahun ini pada spareparts sebanyak 9.326 m3 bongkar muat ekspor mengalami penurunan 20,53% dari periode yang sama di tahun lalu. Pada impor sebanyak 16.850 M3 bongkar muat mengalami kenaikan sebesar 68,86% dari tahun lalu di periode yang sama.

Melihat kondisi IPCC tahun ini mengalami peningkatan sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu dimana pada periode 3 hingga 6 bulan pertama saat itu kondisi ekspor dan impor kendaraan mengalami penurunan drastis. “Tentunya pencapaian ini patut diapresiasi dengan berjalannya pemulihan sektor otomotif,” tutup Reza.

Selanjutnya: Tahun ini, Alkindo Naratama (ALDO) siapkan capex Rp 185 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi